• Jumat, 29 Maret 2024

Pasar Tamin Jadi Pasar Percontohan untuk Penggunaan QRIS Sebagai Alat Bayar Digital

Rabu, 29 Desember 2021 - 11.27 WIB
360

Masyarakat yang sedang melakukan pembayaran melalui QRIS di salah satu kios di Pasar Tamin Balam. Foto: Rohmah/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasar Tamin menjadi pasar tradisional percontohan untuk penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standart) sebagai alat pembayaran digital.

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan bahwa selain untuk mempermudah transaksi jual beli khususnya di pasar tradisional, penggunaan QRIS ini juga dapat mengurangi risiko penularan Covid-19.

“Alhamdulillah Pasar Tamin sudah menjadi pasar percontohan untuk program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS, apalagi di masa pandemi dan adanya varian Omicron yang lebih cepat penularannya, dengan adanya QRIS dapat mengurangi kontak langsung,” kata Eva Dwiana pada acara peresmian program SIAP QRIS di Pasar Tamin, Rabu (29/12/2021).

Ia juga meminta kepada Bank Rakyat Indonesia sebagai bank konektor QRIS ini juga agar tak berhenti mensosialisasikan cara penggunaannya kepada masyarakat.

“Karena di pasar ini kan lebih banyak ibu-ibu, jadi bagaimana caranya agar penggunaan ini harus mudah dan itu sudah dilakukan. Tinggal klik langsung terbayar,” katanya. 

Kemudian Ia menambahkan bahwa kedepannya tak hanya di pasar, Eva Dwiana akan menerapkan hal yang sama untuk cafe-cafe di Bandar Lampung.

“Anak muda, mahasiswa, kan biasanya ke cafe. Mereka juga pasti melek teknologi sehingga cafe yang ada 100 lebih di Bandar Lampung ini nantinya juga akan kita sosialisasikan bersama Bank Indonesia agar Bandar Lampung segera menuju smart city,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan mengatakan bahwa penggunaan QRIS untuk pembayaran digital di Provinsi Lampung hingga 2021 sudah berada di angka 215.000 pedagang.

“Target kita untuk Provinsi Lampung sampai 2021 itu 150.000 pedagang, tembus sampai 215.000 pedagang. Dari angka tersebut, 46 persennya atau sekitar 98.900 pedagang yang sudah pakai QRIS di Lampung berada di Bandar Lampung,” ungkapnya.

Hal itulah yang disampaikan Budiharto, menjadi alasan pemerintah pusat menjadikan Bandar Lampung sebagai tempat percontohan  penggunaan QRIS di pasar tradisional.

“Tak hanya peningkatakan jumlah pengguna atau pemasangan barcode, kita juga adakan kegiatan sosialisasi baik kepada penjual dan pembeli sehingga transaksi atau penggunaan pembayaran secara digital ini juga semakin banyak dilakukan,” ungkapnya.

“Oleh karenanya sinergi berbagai peranan memang perlu dilakukan, dan program nasional di Bandar Lampung ini selain Pasar Tamin untuk pasar tradisionalnya, juga akan dilakukan di Mal Boemi Kedaton yang akan kita resmikan nanti sore untuk pasar modernnya,” lanjutnya.

Ia berharap kedepannya, tak hanya Pasar Tamin tapi pasar-pasar lain di Bandar Lampung juga akan mengikuti sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi khususnya di Kota Bandar Lampung.

Sementara itu, Tarmizi selaku Pemimpin Bank Rakyat Indonesi cabang Teluk Betung, mengatakan ada sebanyak 100 pedagang di Pasar Tamin sudah memiliki QRIS untuk media pembayaran digital dari total 150 pedagang di Pasar Tamin menurut data Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung.

“Sudah ada 100 pedagang yang punya QRIS di sini. Kita terus lakukan sosialisasi karena pada tahap pertama, semua tim kita sudah mendatangi pedagang di Pasar Tamin untuk penerapan ini,” katanya.

Namun jika memang ada pedagang di Pasar Tamin yang terlewat dan ingin toko/kiosnya dipasang QRIS untuk alat pembayaran, Tarmizi mengatakan hal tersebut bisa dilakukan dengan datang ke kantor BRI dimana saja.

“Kita memang sudah datangi, tapi jika memang ada yang belum, maka semua cabang BRI di Bandar Lampung yang berjumlah 24 unit siap memprosesnya, apalagi untuk yang sudah punya rekening BRI lebih mudah lagi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa QRIS ini membutuhkan rekening sebagai penampungannya sehingga nantinya pedagang akan dibuatkan rekening sendiri dan proses pendaftaran ini gratis.

“Kalau untuk pembeli, bisa bayar dari rekening bank apapun itu, mau bank negeri, swasta, atau syariah, semua bisa. Begitupun melalui e-money seperti Dana, OVO atau Gopay juga bisa, cukup dengan scan barcode,” tutupnya. (*)

Video KUPAS TV: NARKOBA SENILAI 200 MILIAR DIMUSNAHKAN, PENYELUNDUPAN DALAM GAS ELPIGI TERUNGKAP


Berita Lainnya

-->