• Minggu, 04 Mei 2025

Meski Harga Naik, Pemprov Lampung Pastikan Stok Telur Aman

Rabu, 29 Desember 2021 - 16.32 WIB
109

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, saat dimintai keterangan. Foto : Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, memastikan bahwa ketersediaan telur ayam ras aman, meksipun harganya mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengatakan jika kebutuhan telur di Lampung sepanjang bulan Januari hingga Desember 2021 mencapai 90,748 ton sementara kesediaannya mencapai 243.663 ton.

"Untuk kebutuhan terur berapapun jumlahnya dipastikan ada. Kebutuhan di Lampung sendiri sebanyak 90.748 ton dengan asumsi jumlah penduduk sebanyak 8.069.884. Sementara untuk konsumsi telur Provinsi Lampung mencapai 10,54 kg/ kapita per tahun," kata Lili saat dimintai keterangan, Rabu (29/12/2021).

Ia melanjutkan, Provinsi Lampung juga memenuhi kebutuhan telur di beberapa daerah di pulau jawa seperti DKI Jakarta yang mencapai 30.583 ton, Jawa Barat 22.937 ton, Banten  22.937 ton dan beberapa daerah lainnya yang mencapai 30.583 ton.

"Meskipun sudah mencukupi kebutuhan konsumsi telur ke berbagai daerah di pulau jawa, namun komoditas telur di Provinsi Lampung tetap mengalami surplus yang jumlahnya mencapai 153,041 ton," katanya lagi.

Menurut Lili, meroketnya harga telur yang saat ini tengah dikeluhkan oleh masyarakat disebabkan karena adanya kenaikan harga pakan di pabrik yang berdampak pada meningkatnya biaya produksi.

"Harga pakan pabrikan yang jadi saat ini sedang mengalami kenaikan. Dimana perkilogramnya naik antara Rp 200 hingga 500 rupiah. Sehingga ini menyebabkan biaya produksi yang meningkat," katanya lagi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, M Zimmi Skill, mengatakan jika selain adanya kenaikan harga pakan, tingginya permintaan juga turut mempengaruhi meningkatnya harga telur di pasaran.

"Semoga saja nanti di awal tahun harganya sudah kembali stabil karena permintaan sudah tidak tinggi lagi. Karena ini juga kan dipengaruhi oleh tingginya harga pakan jagung," kata dia.

Menurutnya, guna menjaga stabilitas harga pihaknya juga telah berhasil menggelar operasi pasar murah dengan menyiapkan 1,5 juta ton dimana setiap kilogram dipatok harga Rp25 ribu.

"Nanti kita tindaklanjuti lagi, kalau harganya masih tinggi kita adakan pertemuan dengan petani telur untuk berdiskusi gimana baiknya agar telur berada diangka harga standar," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV: 2900 PERSONIL GABUNGAN SIAP AMANKAN NATARU

Editor :