• Rabu, 27 November 2024

Objek Wisata di Pesibar saat Libur Natal Sepi Pengunjung

Minggu, 26 Desember 2021 - 17.44 WIB
172

Salah satu objek wisata di Pesisir Barat. Foto : Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Berpotensi menimbulkan kerumunan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat memastikan menutup objek wisata Labuhan Jukung dan membatasi kunjungan wisatawan dengan kapasitas 75 persen di sejumlah objek wisata pada libur natal dan tahun baru.

Keputusan tersebut berdasarkan surat edaran No. 556/3390/IV.19/2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat natal 2021 dan tahun baru 2022.

Meskipun tetap dibuka saat libur natal dan tahun baru beberapa objek wisata di Pesisir Barat hingga kini masih sepi pengunjung. Seperti halnya objek wisata Pelabuhan Kuala Stabas.

Biasa nya objek wisata pelabuhan kuala stabas ini cukup ramai di kunjungi menjelang libur natal dan tahun baru namun dari pantauan kupastuntas.co di lokasi terlihat hanya beberapa orang yang datang itupun hanya sekedar untuk memancing.

Suparno (32) warga setempat mengatakan semenjak adanya pandemi covid-19 kunjungan wisatawan di objek wisata pelabuhan kuala stabas mengalami penurunan.

"Sudah beberapa bulan ini sepi pengunjung, paling wisatawan lokal saja itu pun hanya sekedar ingin memancing, sebelumnya adanya pandemi menjelang akhir tahun biasanya sudah ramai pengunjung yang datang," jelasnya saat dimintai keterangan, Minggu, (26/12/2021).

Suparno menjelaskan Pelabuhan Kuala Stabas menjadi salah satu pilihan kunjungan wisatawan dikarenakan menjadi salah satu pintu masuk menuju pulau pisang yang juga menjadi surganya Pesisir Barat.

"Disini kan banyak kapal-kapal nelayan yang disandarkan, biasanya pengunjung dapat menyewa kapal-kapal tersebut untuk menyebrang ke pulau pisang ataupun sekedar berkeliling sekitaran wisata pelabuhan kuala stabas ini, namun sekarang sudah sangat jarang pengunjung yang datang kesini," jelasnya.

Begitu halnya dengan objek wisata tanjung setia yang berada di pekon Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, bahkan di salah satu objek wisata yang terkenal di Pesisir Barat ini hampir tidak ada pengunjung yang datang dari semenjak bulan juli.

Sartan (51) salah satu pemilik penginapan di kawasan objek wisata tersebut menjelaskan omsetnya menurun hingga 90 persen akibat sepinya pengunjung.

"Hanya pengunjung-pengunjung lokal saja yang kemari yang memang merupakan masyarakat sini, untuk pengunjung dari luar daerah hampir di pastikan semenjak bulan juli tidak ada pengunjung," ungkapnya.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata Gunawan melalui Sekretaris Hudri mengatakan masih sepi nya pengunjung di sejumlah objek wisata di wilayah setempat dikarenakan masyarakat belum diperbolehkan untuk bepergian keluar daerah karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah.

"Kita juga dari awal kan memang tidak pernah menutup objek wisata kita sepenuhnya, hanya kita batasi tetapi memang karena peraturan di daerah masing-masing sehingga wisatawan dari luar daerah sudah sangat jarang yang berkunjung," jelasnya.

Hudri mengatakan untuk wisatawan lokal kunjungan di beberapa objek wisata menurutnya sudah mengalami peningkatan di banding bulan-bulan sebelumnya.

"Untuk wisatawan lokal sudah mulai ada peningkatan, seperti di Labuhan Jukung sudah mulai ada peningkatan, tetapi karena memang Labuhan Jukung berpotensi menimbulkan kerumunan maka pada saat nataru kita tutup sementara selama 2 hari," ungkapnya.

Hudri berharap setelah Nataru jumlah kunjungan di semua objek wisata di wilayah setempat bisa mengalami peningkatan, sekaligus menjadi PR Dinas Pariwisata untuk kembali mengenalkan objek-objek unggulan di wilayah setempat ke luar daerah agar lebih di kenal masyarakat luas. (*)

Editor :