• Rabu, 27 November 2024

Merasa Dirugikan, Pedagang Keluhkan Keberadaan Lapak di Luar Los Pasar Way Batu

Minggu, 26 Desember 2021 - 11.28 WIB
176

Penampakan lapak pedagang di luar los pasar Way Batu, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Minggu (26/12/2021). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Merasa di rugikan, pedagang pasar Way Batu, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah keluhkan banyak nya pedagang yang membuka lapak di luar los yang telah di siapkan oleh Pemkab setempat.

I (37), salah satu pedagang mengaku keberadaan pedagang yang membuka lapak di luar los yang telah di sediakan Pemkab setempat membuat dirinya dan pedagang lain merasa dirugikan. Pasalnya keberadaan pedagang tersebut membuat pembeli jarang masuk ke dalam los untuk berbelanja di tempat mereka.

"Pemkab sudah menyediakan los untuk di isi, tetapi para pedagang di depan tidak mau di pindahkan, itu merugikan kami dampak nya para pembeli jarang sekali masuk ke dalam los untuk berbelanja karena lebih mudah berbelanja dengan pedagang yang  berada di luar los pasar itu," jelasnya saat di konfirmasi, Minggu, (26/12/2021).

Ia juga mengatakan, dirinya bersama pedagang lain nya sudah sering mengajukan keberatan terhadap pedagang yang berada di luar los tersebut kepada pihak-pihak terkait, namun hingga kini belum mendapatkan respon yang di harapkan.

"Mereka membuka lapak di luar los itu tanpa izin dari Pemkab dan juga mereka tidak membayar sewa, sedangkan kami membayar sewa tiap tahun nya namun sangat sedikit pembeli karena mereka lebih memilih berbelanja dengan pedagang yang berada di luar los itu dari pada di dalam los yang kami tempati ini," ungkapnya.

"Kami sudah sering mengajukan keluhan kami ini ke pihak terkait termasuk pengelola pasar dan juga dinas perdagangan tapi hingga kini belum ada tindakan yang tegas terhadap pedagang-pedagang yang di luar los tersebut," tambahnya.

Ia melanjutkan setidak nya ada puluhan los yang sudah di bangun oleh Pemkab setempat yang di siapkan untuk pedagang, namun banyak pedagang yang tidak mau mengisi los yang kosong tersebut tanpa alasan yang jelas.

"Los di dalam banyak yang kosong ada puluhan, tetapi mereka justru membuat lapak di depan los yang kami tempati, kami hanya meminta agar Pemkab bisa mencari jalan keluar, jika perlu melakukan tindakan terhadap pedagang yang masih membuka lapak di luar los yang telah di sediakan agar kami sebagai pedagang sama-sama diuntungkan tidak ada yang merasa di rugikan seperti ini," harapnya.

Menanggapi keluhan pedagang tersebut Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Pesisir Barat Herizan melalui Kepala Bidang Perdagangan Suparmi mengatakan, pihak nya bersama Satpol-PP telah beberapa kali memberikan teguran bahkan melakukan penertiban terhadap pedagang yang membuka lapak di luar los pasar Way Batu, namun hingga kini masih ada saja pedagang yang tetap membuka lapak disana.

"Kami bersama Satpol-PP sudah sering kali memberi teguran bahkan beberapa kali kami melakukan penertiban tetapi karena memang merubah perilaku masing-masing orang itu susah sehingga mereka kemudian kembali lagi terus begitu sampai sekarang," jelasnya.

Suparmi juga mengatakan, Pemkab setempat telah membangun los di pasar Way Batu dengan jumlah 200 los dan sekitar 250 hamparan namun hingga kini masih banyak pedagang yang tidak mau menempati los yang telah di sediakan.

"Mereka beralasan takut dagangan mereka tidak laku karena posisi los yang terlalu dalam sehingga mereka nekat membuka lapak di depan los yang telah di siapkan tersebut," ungkapnya.

Namun Suparmi mengatakan tindakan pedagang yang membandel tersebut justru membuat pedagang lain merasa di rugikan, dan memang dari pihak Pemkab juga tidak memberikan izin terhadap lapak yang di bangun di luar los tersebut.

"Kita perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang memang mempunyai power itu menertibkan pedagang yang membandel tersebut, seperti Satpol-PP, TNI, dan juga Polri untuk memberikan efek jera terhadap pedagang bandel tersebut," jelasnya.

"Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mematuhi Perda yang ada saat ini sangat rendah sehingga seringkali menimbulkan gesekan antar sesama pedagang, sehingga kita perlu pendekatan yang lebih intens lagi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tersebut," tambahnya.

Kedepan pihak nya akan kembali mencari solusi terhadap permasalahan tersebut dengan melibatkan pihak-pihak terkait, dan berharap kedepan tidak ada lagi pedagang yang membandel dan mau menaati peraturan yang berlaku saat ini. (*)


Video KUPAS TV : PENGUNJUNG MALL HINGGA HOTEL WAJIB GUNAKAN APLIKASI PEDULI-LINDUNGI