• Rabu, 30 April 2025

Butuh Treatment Khusus Sebelum Anak Divaksin Covid-19

Rabu, 22 Desember 2021 - 14.18 WIB
178

Butuh Treatment Khusus Sebelum Anak Divaksin Covid-19. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam menangani vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun, rupanya tidak semudah melakukan vaksinasi kepada anak remaja atau orang dewasa.

Hal tersebut disampaikan Eva, salah satu vaksinator dari Puskesmas Rajabasa Indah, saat melakukan vaksinasi kepada anak-anak usia 6-11 tahun di SD Al-Kautsar, Rajabasa, Selasa (22/12/2021).

“Selama kami melakukan vaksinasi untuk anak SD ini, kesannya banyak sekali, ada yang histeris karena takut disuntik, tapi setelah disuntik baru sadar bahwa itu tidak sakit. Butuh treatment khusus sebelum anak divaksin,” kata Eva.

Ia mengungkapkan bahwa cara untuk menangani anak usia 6-11 tahun yang takut akan jarum suntik adalah dengan memberikan bukti bahwa disuntik itu tidak sakit.

“Jadi cara kita menangani sebagian anak yang mengalami histeris karena jarum suntik itu selain dengan kata motivasi yaitu dengan memperlihatkan teman-temannya yang mau dan sedang divaksin. Nanti teman-temannya yang akan ceritakan pengalaman itu, dan biasanya mereka akan percaya dengan temannya,” ungkapnya.

Selain itu para vaksinator mulai dari proses skrining, melakukan tensi darah, hingga penyuntikan terus memberikan motivasi agar anak tetap tenang.

“Kita jelaskan juga pada mereka mulai dari meja skrining sudah kami beri motivasi agar tidak takut, kita informasikan bagaimana vaksin ini aman untuk anak-anak,” ungkapnya.

Eva juga mengatakan bahwa ada pula orang tua yang mengizinkan dan mau anaknya divaksin namun anaknya malah tidak mau karena takut jarum suntik.

Ia melanjutkan bahwa anak kelas 1,2, dan 5 yang bukan termasuk siswa SD yang divaksin pada tahap pertama ini, akan divaksin dua minggu lagi.

“Mereka kemarin baru dapat vaksin tetanus difteri dan difteri tetanus, kami tiap tahun memang melakukan vaksinasi DT ini pada September dan November,” ujarnya.

“Kebetulan jadwal Covid-19 untuk anak ini kan mundur. Jadi kelas 1,2, dan 5 diberikan Vaksinasi Bias (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dikteri tetanus dan tetanus dikteri terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sehingga dua pekan kedepan, Ia mengatakan bahwa kelas 1,2, dan 5 SD akan menerima vaksinasi dosis satu, dan kelas 3,4, dan 6 SD akan menerima dosis kedua.

Sementara Amelia, siswa kelas 4 yang menerima vaksin mengaku penyuntikan yang Ia terima tidak terasa sakit. “Sehabisnya hanya pegal sedikit di bagian lengan yang habis kena suntik,” ujarnya.

Ia berharap Februari 2022 nanti semua sekolah di Bandar Lampung benar-benar bisa memulai pembelajaran secara offline untuk semua jenjang. “Semoga 2022 sekolah bisa berjalan secara keseluruhan dan dilaksanakan tiap hari,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau siswa SD lainnya agar tidak takut baik dengan jarum suntik maupun vaksin. “Ayo teman-teman vaksin, karena vaksin itu diperlukan untuk kekebalan tubuh kita,” ajaknya. (*)


Video KUPAS TV : TARGET BELUM TERCAPAI, VAKSINASI ANAK DITUNDA