Gus Yahya Mengaku Pagelaran Muktamar NU di Lampung Paling Sepi Sepanjang Sejarah

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, saat menggelar konferensi pers di Novotel. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, mengaku pagelaran Muktamar ke-34 NU di Lampung adalah yang paling sepi sepanjang sejarah.
Hal itu, menurut sosok yang akrab disapa Gus Yahya ini, lantaran dulu jelang Muktamar Ke-27 tahun 1984 dulu ada peperangan antara kubu Cipete dan kubu Situbondo. Begitu juga di tahun 89 juga pernah terjadi.
"Tapi Muktamar kali ini yang paling sepi dalam sejarah, karena tidak ada percekcokan. Kalau dulu NU seperti mau bubar, tapi abis perdebatan itukan ya baik-baik saja karena NU ini adalah barokah. Saya kira saat ini NU meningkat kapasitas nya," ujar Gus Yahya, saat dimintai keterangan, di Hotel Novotel Bandar Lampung, Selasa, (21/12/2021).
Setelah mengamati apa yang menjadi realitas NU setelah sekian lama, dirinya menyimpulkan bahwa kunci untuk memicu terbangunnya strategi itu adalah dengan konsolidasi, sehingga elemen NU meliputi seluruh negeri bisa digerakkan secara terkonsolidasi dengan suatu organisasi yang baik, sehingga bisa bergerak menuju tujuan bersama.
"Kalau ini bisa dilakukan akan bisa membuka dialog. Karena NU sudah separuh dari warga yang ada di Indonesia, sudah mencapai hingga ke tingkat desa," katanya.
Oleh karenanya, potensi ini akan bisa terhubung satu sama lain, bisa memproses kolaborasi di antara elemen satu dengan yang lain. Maka harapannya, PBNU mencari kerja sama untuk dijadikan program yang harus dilakukan di tingkat cabang sebagai koordinator wilayah di setiap provinsi.
"Maka kolaborasi dengan elemen lain ini bisa tumbuh dan berkembang lebih komprehensif menuju masa depan. Saya ingin mencari partner kerjasama membangun kerja NU kedepan," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan niatnya mencalonkan diri sebagai ketua umum adalah untuk melamar pekerjaan. Pekerjaan yang menyatukan.
"Tapi, niat saya ini bukan untuk mendukung partai politik dan lainnya. Kalau saya disuruh menjadi ketua umum NU supaya bisa menjadi calon presiden, wakil presiden saya tidak mau. Apalagi menteri dan komisaris. Saya nyalon ketua umum ini untuk pekerjaan yang positif untuk umat Islam di Indonesia," tegas Gus Yahya.
Gus Yahya menerangkan, sebelumnya telah bertemu langsung dengan 474 pengurus cabang di seluruh wilayah Indonesia, untuk menyampaikan tawarannya dan juga mendengarkan keluhan mereka, sehingga terjadi kesepakatan terbangun cabang-cabang.
Ia juga mengaku, bahwa telah memberangkatkan dan memfasilitasi sejumlah 469 delegasi NU dari daerahnya ke Muktamar NU.
"Yang punya hak suara seharusnya ada 587 orang, tapi karena banyak PW dan PC yang bermasalah. Jadi yang sah ada 519 hak suara," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : TRADISI BERBURU KULINER TRADISONAL MASYARAKAT PRINGSEWU
Berita Lainnya
-
Perkara Korupsi PDAM Way Rilau, Daniel Sanjaya Divonis 12 Tahun Penjara
Rabu, 04 Juni 2025 -
Universitas Saburai dan Bank Lampung Kolaborasi Permudah Pendaftaran Kuliah Lewat Digitalisasi
Rabu, 04 Juni 2025 -
Unila Bekukan Sementara Mahapel FEB, Sanksi Terberat Pengeluaran dari Kampus
Rabu, 04 Juni 2025 -
Pemprov Lampung Kaji Penyusunan Pergub Pembatasan Operasional Angkutan Batubara
Rabu, 04 Juni 2025