Belajar dari Bandung, Oleh Iwan Irawan
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Berangkat hari Jumat malam 17 Desember 2021 dari Bandar Lampung, keluarga besar Kupas Tuntas grup Employee Gathering ke Bandung, Jawa Barat.
Sabtu pagi, 18 Desember 2021 pukul 7.30 WIB rombongan tiba di salah satu destinasi wisata Ciater (pemandian air panas) perbatasan Kabupaten Subang dan Bandung.
Setibanya di Ciater, rombongan yang berjumlah 45 orang bergegas mandi. Konon, selain bisa membuat badan segar, berendam di air panas yang masih alami bisa membuat tubuh segar.
Salah satu petugas Ciater yang sudah puluhan tahun menyebut berendam di air panas Ciater mampu mengeluarkan racun, mengobati penyakit kulit, jerawat, hingga mengobati rematik dan lainnya.
Karena alasan itulah keluarga besar Kupas Tuntas sepakat berendam sekaligus mandi pagi di Ciater sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Tangkuban Perahu.
Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal yang terletak di kawasan Cikole, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Sehingga wajar jika orang menyebut belum sampai ke Bandung jika belum ke Tangkuban Perahu, gunung yang akrab dengan cerita melegenda di masyarakat, yaitu Sangkuriang.
Diketahui, nama Tangkuban Perahu berkaitan dengan dikisahkannya seorang anak yang jatuh cinta kepada ibu kandungnya, Dayang Sumbi (cerita dulu).
Dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter, sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung.
Setelah menikmati keindahan Tangkuban Perahu, rombongan yang dipimpin langsung CEO Kupas Tuntas Grup, Dr. (Can) Donald Harris Sihotang, SE, MM meneruskan perjalanan ke Orchid Forest.
Orchid Forest juga terletak di Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Objek wisata ini merupakan sebuah tempat wisata di tengah Hutan Pinus yang asri, disana terdapat ribuan jenis anggrek dikembangkan dan dilestarikan.
Usai menikmati keasrian Orchin Forest, rombongan bertolak ke salah satu hotel yang berada di tengah kota Bandung untuk beristirahat dan bermalam karena Minggu pagi 19 Desember 2021 rombongan melanjutkan perjalanan ke Great Asia Afrika dan Farm House yang lokasinya berdekatan.
Great Asia Afrika ialah kawasan wisata terpadu yang di dalamnya terdapat citraan dari tujuh budaya dunia seperti, Jepang, India, Afrika, Korea, China, Indonesia, Thailand dan Timur Tengah. Wisata edukasi, kuliner bahkan selfie ini terletak di Jalan Raya Lembang no 71.
Sedangkan Farm House adalah tempat wisata yang mengusung tema Eropa, tempat nya terbilang unik karena mengusung konsep yang berbeda dibandingkan tempat wisata Bandung lainnya.
Karena keterbatasan waktu, keluarga besar Kupas Tuntas tidak bisa menyambangi semua objek wisata yang ada di kota kembang itu.
Minggu siang menjelang sore, rombongan geser ke Pasar Baru dan Cibaduyut untuk membeli oleh-oleh, lalu bertolak ke Lampung sehabis Magrib karena Senin pagi kembali beraktivitas seperti biasa, dan tepat pukul 6.30 WIB rombongan tiba di Bandar Lampung.
Meski demikian, banyak pelajaran yang di petik dari perjalanan singkat tersebut. Tentu berkaitan dengan objek wisata dan ekonomi masyarakat.
Karena sepanjang perjalanan semua bisa melihat, bagaimana aktivitas dan kesibukan masyarakat di sejumlah objek wisata.
Ada yang jual baju, jual makanan dan minuman, cindera mata buah karya yang dihasilkan oleh masyarakat setempat dengan berbagai jenis yang sudah tentu mampu menggerakkan perekonomian.
Dari situlah saya berpikir, kapan Lampung seperti Bandung, menjadi salah satu tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Padahal jika melihat potensi yang dimiliki, Lampung tidak kalah menarik.
Lampung punya paket komplit mulai dari objek wisata laut dan danau di berbagai Kabupaten maupun kota, wisata air terjun, gunung, alam, dan masih banyak lagi yang lain.
Kesejukan Bandung juga dimiliki Lampung, karena Lampung bagian barat tepat nya di Kabupaten Lampung Barat cuaca nya hampir sama dengan bogor yang dikenal sebagai kota hujan. Wilayah ini memiliki suhu dingin dan pemandangan yang tak kalah indah dengan kota-kota lain di Indonesia.
Daerah yang pernah dilanda gempa bumi pada 1994 itu juga punya Kawah Nirwana yang lebih dikenal dengan nama Keramikan Suoh yang merupakan kaldera gunung merapi.
Geopark tersebut luasnya mencapai 128 kilometer persegi, menariknya lagi kawah nirwana itu hanya ada dua di dunia, satu di Amerika Serikat dan satu di Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisata di Bandung, Lampung masih jauh tertinggal dan semoga kedepan Lampung bisa seperti Bandung, menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Untuk mencapai itu, diperlukan peran serta semua pihak, karena percuma kaya potensi tapi tidak tergali dan terkelola dengan baik.
Pemerintah lah yang paling bertanggung jawab mencari solusi atas permasalahan yang terjadi sehingga sektor pariwisata mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah yang muaranya kesejahteraan masyarakat. (*)
Berita Lainnya
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Tengah Transisi Kepemimpinan Nasional, Oleh: Donald Harris Sihotang
Selasa, 23 Juli 2024 -
Pemeriksaan Kejagung, Ujian Berat Eva Dwiana Menjelang Pilkada Bandar Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 17 Juli 2024 -
Kota Baru, Menghidupkan Kembali Impian yang Terbengkalai di Pilkada Gubernur Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Senin, 15 Juli 2024 -
Pilkada 2024: Perubahan Regulasi dan Dampak Politik Dinasti, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 03 Juli 2024