Hingga November, 2.048 Lembar Uang Palsu Ditemukan di Lampung

Foto : Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Lampung mencatat, jumlah uang Rupiah palsu yang ditemukan dan dilaporkan kepada BI Lampung ada sebanyak 2.048 Lembar selama 2021.
"2.048 Lembar ini kita terima sampai dengan November 2021. Dimana mayoritas uang Rupiah palsu adalah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000," ujar Kepala Divisi Implementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern BI Lampung, Tony Noor Tjahjono, Rabu (15/12/2021).
Ia menjelaskan, dari jumlah tersebut, masih lebih tinggi temuannya pada 2 tahun sebelumnya yaitu sebesar 6.907 lembar pada tahun 2019 dan 2.393 lembar pada tahun 2020.
Ia menyebutkan, uang Rupiah palsu tersebut bersumber dari tiga hal pertama, hasil pengolahan uang dari setoran perbankan ke BI Lampung, kemudian hasil klarifikasi uang yang diragukan keaslian nya yang dilaporkan oleh masyarakat kepada BI.
"Terakhir adalah dari hasil penyidikan Kepolisian Daerah terhadap kasus pemalsuan uang Rupiah di wilayah Lampung," jelasnya.
Ia menuturkan, di 2021 ini terdapat 2 kasus pemalsuan uang rupiah, yang lebih rendah dari kasus pemalsuang uang rupiah pada tahun 2019 dan 2020 yang masing-masing terdapat 5 kasus.
Sementara itu dalam mencegah peredaran uang Rupiah palsu di masyarakat, BI Lampung senantiasa melakukan sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah.
"Dimana dengan itu menanamkan perilaku pertama, cinta rupiah yang diwujudkan dengan bagaimana kita mengenali karakteristik dan desain rupiah, lalu selanjutnya bagaimana kita merawat rupiah dengan baik dan benar serta menjaga rupiah dari kejahatan uang palsu," ungkapnya.
Selain itu yang kedua adalah Bangga Rupiah, yang diwujudkan dengan bagaimana semua masyarakat bisa memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, salah satu simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa.
"Kemudian terakhir kita perkenalkan juga paham rupiah, yang diwujudkan dengan bagaimana kita memahami peran rupiah dalam bertransaksi, berbelanja, dan berhemat sehingga bisa menjaga stabilitas ekonomi bangsa," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : LAMA TAK ADA KEJUARAN, DINAS BINA MARGA GELAR LOMBA BURUNG KICAU
Berita Lainnya
-
356 Dosen Siap Tingkatkan Kompetensi Melalui Short Course di UIN RIL
Senin, 21 Juli 2025 -
Golkar Lampung Ajukan Penundaan Musda ke 31 Agustus 2025, Hotel Jadi Alasan Utama
Senin, 21 Juli 2025 -
Aliansi Lampung Bergerak Desak Pengukuran Ulang HGU Seluruh Perusahaan Besar Bukan Hanya SGC
Senin, 21 Juli 2025 -
Akhir Juli, Pemkot Bandar Lampung Distribusikan 20 Kg Beras Bantuan untuk 50 Ribu Lebih KPM
Senin, 21 Juli 2025