Kota Metro Catat 98 Kasus DBD Sepanjang 2021

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, drg. Erla Andrianti, saat dimintai keterangan, Selasa (14/12/2021). Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Provinsi Lampung mencatat, terdapat 98 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2021.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Metro, drg. Erla Andrianti, sebelum membeberkan mekanisme fogging pasca ditemukannya masyarakat yang positif DBD, dan juga mengapresiasi respon cepat Organisasi Masyarakat (Ormas) yang aktif melakukan fogging atas permintaan warga terdampak DBD.
"Kasus DBD dari awal Januari sampai 14 Desember 2021 sudah mencapai 98 kasus dan tersebar di semua kelurahan, laporan kasus tertinggi ada di Yosomulyo," kata Erla, saat dimintai keterangan, Selasa (14/12/2021).
Ia juga menyampaikan bahwa terdapat lonjakan kasus yang signifikan di bulan Desember. Pihaknya juga telah bersurat ke setiap Puskesmas di Metro untuk melakukan upaya pencegahan.
"Sebetulnya Dinkes sudah bersurat kepada Puskes untuk yang pertama kita melakukan pencegahan dengan cara mengajak masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk, itu yang utama," ucapnya.
Erla juga mengatakan, masyarakat dapat meminta racun pemberantas larva nyamuk atau Abate diseluruh Puskesmas di Metro secara gratis. Abate tersebut dapat digunakan sebagai upaya memutus mata rantai pengembangan nyamuk Aedes aegypti.
"Kami biasa membagikan Abate, masyarakat bisa meminta ke Puskesmas gratis. Kemudian kami sampaikan dalam Rakor bahwa Pokjanal DBD disetiap kecamatan dan kelurahan untuk aktif membantu pencegahan DBD. Untuk fogging dapat dilakukan kepada rumah warga yang positif DBD, kemudian dari hasil pemantauan jentik nya cukup banyak," terangnya.
Ia juga mengapresiasi peran ormas Trader Peduli Indonesia (TPI) yang rutin melakukan fogging pada setiap lingkungan yang terdapat warganya positif DBD.
"Jadi kalau sudah ada seperti itu memang harus di fogging sehingga dapat memutus mata rantai. Bagi kami pemerintah fogging yang dilakukan ormas itu sangat membantu, ormas-ormas yang membantu layanan fogging agar seyogyanya dapat berkoordinasi dengan Puskesmas setempat atau dinas kesehatan," ungkapnya.
Erla juga meminta Ormas yang melakukan fogging atas permintaan masyarakat dapat berkoordinasi dengan Dinas maupun petugas puskesmas. Hal tersebut guna menyelaraskan dosis pengasapan berikut jarak idealnya.
"Karena terkait dengan dosis nya, obatnya, kemudian berapa meter dan sebagainya itu sebaiknya berkoordinasi. Tapi kami berterimakasih kalau ada Ormas yang membantu seperti itu. Semua tidak masalah, kedepannya agar dapat berkoordinasi," tandasnya.
Sementara itu dari catatan Kupastuntas.co, hanya terdapat satu Ormas yang aktif melakukan fogging di Kota Metro. Tercatat hingga Minggu, 21 November 2021 Ormas TPI telah mengasapi 12 Ribu rumah di 131 titik pada 22 kelurahan se Kota Metro.
Pengasapan tersebut dilakukan dalam gerakan sosial fogging gratis sebagai upaya memutus wabah nyamuk Demam Berdarah Dengue di penghujung tahun. (*)
Video KUPAS TV : TAK HANYA BANJIR, INTENSITAS HUJAN TINGGI SEBABKAN HARGA CABAI NAIK
Berita Lainnya
-
Catat! Pemkot Metro Janji Fasilitasi Atlet E-Sport Bertanding di Tingkat Daerah hingga Nasional
Jumat, 20 Juni 2025 -
Analis Soroti Ancaman Carut Marut SPMB SMA di Metro
Jumat, 20 Juni 2025 -
22 Koperasi Merah Putih Siap Beroperasi di Metro, Pengamat Ingatkan Jangan Seremonial Belaka
Jumat, 20 Juni 2025 -
Waspada, Penipuan Mengatasnamakan Wakil Wali Kota Metro
Kamis, 19 Juni 2025