Antisipasi Kenaikan Harga Sembako, Pemkab Pringsewu Monitoring Pasar

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pringsewu, Ediyanto, beserta tim saat turun ke pasar untuk memonitoring harga bahan pokok, Kamis (9/12/2021). Foto: Gamek/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Antisipasi kenaikan harga sembako, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu melalui Bagian Perekonomi dan Sumber Daya Alam serta Diskoperindag melakukan monitoring langsung di 2 pasar sekaligus yaitu pasar Pagelaran dan pasar Sarinongko atau pasar terminal, Kamis (9/12/2021).
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pringsewu, Ediyanto mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memantau harga bahan pokok atau sembako di sejumlah pasar yang ada di Pringsewu khususnya menjelang natal dan tahun baru (Nataru).
"Tujuannya untuk memonitoring harga apakah terjangkau oleh masyarakat atau tidak, stok nya mencukupi atau tidak. Jadi pemerintah bisa mengantisipasi kalau harga naik apa perlu diadakan pasar murah dan lainnya sesuai dengan instruksi pemerintah," kata Ediyanto, saat memberikan keterangan.
Dalam kegiatan itu ada beberapa item bahan pokok yang menjadi fokus utama untuk dipantau oleh Pemerintah Pringsewu, diantaranya Telur, Minyak Goreng, Cabai (merah, hijau, rawit), Daging, Beras, Gula, Bawang (merah dan putih).
Ediyanto menyampaikan, dari hasil monitoring di 2 pasar tersebut harga-harga relatif stabil atau normal, tetapi ada produk Sembako atau bahan pokok yang mengalami kenaikan.
"Harga bawang merah Rp18 ribu bawang putih Rp19 ribu. Harga minyak masih stabil khususnya minyak curah bertengger di harga Rp19 ribu. Malah minyak kemasan yang agak naik mungkin karena transisi masyarakat dari minyak curah ke kemasan," lanjutnya.
Kemudian harga minyak kemasan merek tawon ukuran 900 Ml harganya Rp17 ribu dan ukuran 2 liter sekitar Rp38 ribu, sedangkan cabai merah dan rawit Rp45-50 ribu per Kg.
Kendati begitu Ediyanto menjelaskan, ada kemungkinan bahan pokok di Pringsewu mengalami kenaikan khususnya pada produk yang bukan dihasilkan dari Kabupaten Pringsewu sendiri.
Ediyanto menambahkan bahwa harga bahan pokok di pasar Pagelaran dan pasar Sarinongko memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan kedua pasar tersebut menjual produk bahan pokok dengan cara yang berbeda.
"Pasar Pagelaran lebih mahal karena mereka kan harga pengecer, kalau di sini pasar terminal (Sarinongko) kan harga grosir, jadi berbeda," terangnya.
Sementara itu, Pemerintah Pringsewu masih akan terus melakukan monitoring pasar hingga beberapa hari kedepan dan untuk Jumat besok pasar selanjutnya yang menjadi target monitoring adalah pasar Gadingrejo. (*)
Video KUPAS TV : PEMKOT KEMBALI BERI BANTUAN BERAS UNTUK MASYARAKAT
https://www.youtube.com/watch?v=0zHhQvOnRH0
<div class="embed-responsive embed-responsive-16by9"><iframe class="embed-responsive-item"src="//www.youtube.com/embed/0zHhQvOnRH0?rel=0&autoplay=1"frameborder="0"allowfullscreen=""></iframe></div>
Berita Lainnya
-
Wakil Rektor Teknokrat Motivasi Guru SMAN 2 Pringsewu Sambut Hardiknas: Adaptif Hadapi Era AI
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Masyarakat Pringsewu Sambut Positif Program Bayar Pajak di Lokasi Tempat Razia
Jumat, 02 Mei 2025 -
Ancam Sebar Video Asusila, Pemuda di Pringsewu Setubuhi Anak di Bawah Umur Berkali-kali
Rabu, 30 April 2025 -
Mantri Bank di Pringsewu Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Penyaluran KUR
Senin, 28 April 2025