• Sabtu, 20 April 2024

Idap Skoliosis dan Terancam Lumpuh, Remaja 12 Tahun Asal Krui Butuh Uluran Tangan Dermawan

Senin, 06 Desember 2021 - 11.53 WIB
342

Rumah Dini remaja penderita skoliosis di Krui. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Dua bulan mengalami penyakit Skoliosis, anak berusia 12 tahun di Pekon Padang Haluan, Kecamatan Krui Selatan terancam lumpuh.

Dini Andani (12) seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Krui Selatan sejak dua bulan lalu mengalami penyakit Skoliosis yaitu kelainan tulang belakang.

Dimana tulang belakang Dini melengkung ke samping secara tidak normal yang menyebabkan terbatasnya ruang gerak dini dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Leni Marlina (42) orang tua Dini mengatakan anak nya menderita penyakit Skoliosis tersebut berawal dari dua bulan lalu saat putrinya tersebut mengeluhkan tulang bagian belakang nya merasa pegal.

"Terus saya cek saya liat tulang punggung nya bengkok, lalu saya antar ke Puskesmas, dari Puskesmas di rujuk ke RS Alimudin Umar Liwa, karena peralatan nya tidak mendukung kembali lagi di rujuk ke RS Urip Sumoharjo di Bandar Lampung," jelas Leni saat di mintai keterangan, Senin (06/12/2021).

Setelah di rujuk ke RS Urip Sumoharjo Leni mengatakan pihak RS juga tidak sanggup menangani putrinya, sehingga di beri rujukan ke RS Fatmawati di jakarta untuk di lakukan operasi, sebab jika di biarkan akan terjadi kemungkinan yang lebih buruk lagi kepada putrinya.

"Jika tidak segera di operasi dokter mengatakan Dini bisa lumpuh dan tidak bisa menjalankan aktivitasnya seperti biasa bahkan bisa terjadi hal yang lebih buruk lagi," kata Leni lirih.

Leni mengatakan semenjak mengalami penyakit Skoliosis badan putrinya kian hari semakin kurus dan terjadi pembengkakan di sekitaran tulang punggung yang mengalami pembengkokan tersebut.

"Ada benjolan di sekitar tulang punggung yang bengkok dan semakin hari benjolan tersebut semakin membesar, kami khawatir jika tidak segera di tangani akan berdampak buruk terhadap putri kami," jelasnya.

Leni mengungkapkan pihak nya tidak memiliki biaya yang cukup untuk membawa Dini untuk berobat ke RS Fatmawati di jakarta, mengingat keluarga nya berasal dari keluarga tidak mampu yang hanya bisa mengandalkan BPJS.

"Untuk biaya kesana jujur kami tidak sanggup, suami saya bekerja sebagai supir di Jambi yang hanya pulang tiga bulan sekali, sedangkan saya hanya seorang ibu rumah tangga untuk makan saja kami pas-pasan," ungkapnya.

Leni mengatakan jika hanya mengandalkan BPJS tentu tidak akan mencukupi sebab biaya lain nya yang tidak di tanggung oleh BPJS tentu sangat besar mengingat di perlukan operasi untuk menyembuhkan putrinya tersebut.

"Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah ataupun dari pihak dermawan untuk mau membantu putri kami dalam menjalani pengobatan, agar putri kami bisa sembuh seperti dulu lagi kami tidak ingin putri kami mengalami kelumpuhan," ucap nya seraya menitiKkan air mata. (*)

Video KUPAS TV : UCAPAN SELAMAT HUT ke-15 MEDIA KUPAS TUNTAS