Kata IDI Lampung Terkait Varian Omicron dan Kepulangan WNI

Wakil Ikatan Dokter Indonesia Lampung, Boy Zaghlul Zain. Foto: Rohmah/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Ikatan Dokter Indonesia Lampung, Boy Zaghlul Zain mengatakan, memang sudah tepat Indonesia menutup pintu masuk untuk Warga Negara Asing (WNA) dan mengkarantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari luar negeri khususnya 11 negara yang sudah terjangkit varian Omicron.
"Omicron ini kan lebih hebat penularannya dari pada Delta. Dulu Delta kita panik, sekarang harusnya dengan ada varian Omicron, masyarakat lebih peduli dengan kesehatan, baik dari pola hidup, pola makan yang sehat,” kata Boy, saat dimintai keterangan, Kamis (2/12/2021).
Ia juga mengatakan, kewaspadaan Omicron ini perlu digaris bawahi mengingat Hongkong, yang merupakan wilayah Asia yang notabene satu benua dengan Indonesia sudah terkonfirmasi varian baru Covid-19 ini.
“Karena saudara kita banyak yang di Hongkong, mereka juga kemungkinan pulang kampung dan lolos dari pemeriksaan itu kemungkinan bisa saja terjadi. Sehingga pemerintah harus lebih waspada terhadap pendatang terutama 11 negara ini,” ungkapnya.
Boy juga menyampaikan bahwa masyarakat perlu terus memperhatikan protokol kesehatan meski status PPKM di Bandar Lampung sudah ke level 2.
“Karena kalau kita lihat dari negara yang sudah terpapar itu, proses menular dan gejala varian ini lebih dari varian lainnya. Itu yang perlu diwaspadai dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.
“Ikuti anjuran pemerintah di PPKM ini, kalau tidak boleh keluar daerah saat libur Natal dan Tahun Baru ya harus diikuti, jangan ngeyel. Pelaku usaha juga begitu, aturan yang ada ya diikuti, dan masing-masing dari kita perlu saling mengingatkan,” tambahnya.
Ia juga mengimbau untuk para tenaga kesehatan untuk selalu menjaga kesehatan karena tenaga kesehatan lah yang melakukan pelayanan saat masyarakat sakit, sehingga tidak boleh sakit.
“Untuk tenaga kesehatan khususnya dokter ya, itu wajib menjaga kesehatan dirinya sendiri sebelum menyehatkan masyarakat,” imbuhnya.
“Menjaga kesehatan itu bisa seperti membatasi jam kerja atau praktek. Di IDI sudah diingatkan para dokter untuk bekerja 7-8 jam per hari agar tidak terlalu capek, karena jika kita capek, imun kita drop, itu berisiko tinggi tertular virus apapun,” tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : BELUM ADA YANG MEMAYUNGI KONTEN BERITA DI MEDIA SOSIAL
Berita Lainnya
-
Pasokan Melimpah, Harga Cabai di Bandar Lampung Turun
Selasa, 29 April 2025 -
270.755 Warga Lampung Jadi Pekerja Migran Indonesia, Pemerintah Bakal Buka Pengiriman ke Arab Saudi
Selasa, 29 April 2025 -
Dishut Lampung: Kemitraan Konsesi Diharapkan Jadi Solusi Konflik Lahan Register Way Kanan
Selasa, 29 April 2025 -
Asprov PSSI Lampung Harap Bhayangkara Presisi Lampung FC Jaring Bibit Lokal
Selasa, 29 April 2025