PKBI Lampung: Selama 2021 Ada 690 Pekerja Seks Lakukan Tes HIV/AIDS

Ilustrasi HIV/AIDS. Foto: Halodoc
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi
Lampung mencatat, ada sebanyak 690 pekerja pekerja seks komersial (PSK)
perempuan yang melakukan tes HIV/AIDS pada 2021.
Koordinator
Pencegahan HIV PKBI Lampung, Rachmat Cahya Aji menyampaikan, pihaknya khusus
melakukan edukasi maupun pendampingan pada PSK perempuan secara online maupun offline.
Setelah melakukan edukasi pihaknya melakukan rujukan ke 30 puskesmas yang ada
di Bandar Lampung.
Sehingga terkait data
berapa jumlah total yang terinfeksi HIV di tahun 2021 ini menurut Dia data itu ada di Dinas Kesehatan
Provinsi.
"Tapi dari
April-November 2021, kita sudah merujuk sekitar 1.200-an PSK perempuan ke
layanan dibawah dinas kesehatan, dan dari jumlah itu yang mau ikut tes HIV/AIDS
ada 690 orang," ujar Aji, Rabu (1/12/2021).
Lanjutnya, perlu
diketahui bahwa pekerja seks yang tertular HIV/AIDS ini sangat sedikit. Jadi
pihaknya menemukan, dari temuan kasus hanya 1 persen dari jumlah populasi
pekerja seks yang terinfeksi.
"Jadi dari 690
PSK itu cuma ada 7 yang kita temukan terinveksi HIV/AIDS. Nah justru yang
paling banyak itu dari kelompok laki-laki dan ibu rumah tangga yang
terkena," katanya
Ia juga menjelaskan,
adanya temuan 96 kasus baru HIV tahun 2021 di Lampung Selatan itu merupakan
temuan Dinas Kesehatan setempat melalui laporan rumah sakit dan puskesmas. Akan
tetapi kata Aji, data itu diketahui ketika seorang itu mau memeriksakan diri,
lantaran orang yang terinfeksi HIV ini sebenarnya tidak sakit, meski kena
virusnya tapi dia tidak menderita.
"Sedangkan data
yang sebenarnya pasti melebihi bahkan bisa 2 kali lipatnya dari data yang ada,
karena hanya baru yang bergejala saja yang mau tes, seperti gejala batuk yang
tidak sembuh-sembuh dan lainnya," jelas dia.
"Yang di Lamsel
itu juga lebih di dominasi oleh ibu rumah tangga. Artinya semua orang bisa
terkena HIV karena penularannya sendiri tidak diketahui, karena kita tidak bisa
melihat seorang itu terinfeksi virus HIV atau tidak, ini perlu ada tes
darah," timpalnya.
Aji juga mengatakan
bahwasanya, yang terinfeksi HIV/AIDS tidak hanya lewat hubungan seks, namun
bisa dari jarum suntik narkoba, tindik serta tato itu juga bisa kena.
Dengan demikian,
untuk pengobatannya sendiri harus dilakukan sejak dini ketika seseorang
diketahui lewat tes darah terinfeksi HIV, dengan wajib mengonsumsi obat
antiretroviral (ARV) untuk mengendalikan virus ini agar tidak cepat berkembang
biak.
"Maka PKBI
Lampung terus melakukan edukasi dan pencerahan ke sekolah-sekolah, remaja dan
kelompok rentan serta pekerja seks terhadap bahaya penularan HIV/AIDS,"
tandasnya. (Sri)
Berita Lainnya
-
Bersama Walikota Bandar Lampung, Aliansi Masyarakat Tegaskan Komitmen Atasi Tantangan Bencana
Rabu, 30 April 2025 -
Bulog Kanwil Lampung Serap 145.430 Ton Gabah Petani Hingga April 2025
Rabu, 30 April 2025 -
HIMA Magister Bahasa Inggris Gelar Seminar Akademik 'ELLITE #1 Forum' di Universitas Teknokrat Indonesia
Rabu, 30 April 2025 -
UTBK SNBT 2025 di Itera, 219 Peserta Tak Hadir
Rabu, 30 April 2025