Dugaan Prostitusi di Mulyojati Metro, Ini kata Pedagang Sekitar

Sepasang sejoli bukan suami istri, dengan pria diduga ASN menggunakan motor merk Yamaha Byson plat merah saat terjaring razia Satpol-PP di Taman Mulyojati. Foto : Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Desas-desus dugaan praktik prostitusi di Kota Pendidikan perlahan menemui titik terang, sejumlah pedagang membeberkan aktivitas penyedia jasa esek-esek yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab di kawasan lapangan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat.
Salah seorang pedagang yang enggan identitasnya disebutkan memberikan keterangan atas dugaan praktik tersebut. Meski begitu ia mengaku tidak mengetahui jika aktivitas pria maupun wanita di toilet taman lapangan Mulyojati setiap malamnya ialah prostitusi.
"Benar di belakang sana memang sering ada perempuan kadang 2 kadang rame, emang nunggu setiap malamnya di sana. Tapi kita gak tau kalau ada prostitusi," ungkapnya saat tanya Kupastuntas.co, Kamis (25/11/2021) malam.
Pedagang itu juga memberikan informasi bahwa di toilet taman lapangan tersebut kerap disalahgunakan dengan aktivitas jual beli miras jenis tuak. Ia juga menyampaikan bahwa lokasi tersebut kerap diramaikan oleh kaum hawa dengan usia setengah tua.
"Kalau yang jual tuak memang ada tapi sudah lama kayak nya gak jual lagi. Ya transaksi nya disana, pas di WC yang gelap itu. Kalau lagi jualan tuak ya rame disana yang nongkrong. Ya laki ya perempuan, campur lah. Tapi gak tau bener kita kalau ada prostitusi begitu. Ya yang dibelakang itu memang seperti ibu-ibu gitu," ungkapnya.
Sementara dari pantauan Kupastuntas.co dilokasi operasi yustisi yang dilakukan Satpol-PP Kota Metro, petugas menemukan sepasang sejoli bukan suami istri berduaan di toilet yang gelap taman Mulyojati. Ironisnya, pria yang terjaring razia tersebut diduga merupakan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), pasalnya saat dirazia ia terciduk menggunakan kendaraan dinas.
Dari informasi yang dihimpun, pria tersebut dikabarkan merupakan pegawai Provinsi Lampung yang berdinas di Kota Metro. Ia menggunakan motor merk Yamaha Byson warna hitam dengan plat merah bernomor BE 4401 BZ.
Sebelumnya, sekertaris Komisi I DPRD Kota Metro, Amrullah dalam sidang paripurna pada Senin (22/11/2021) lalu menyampaikan Intrupsi saat Walikota Wahdi berada di atas podium. Amrullah meminta Walikota menanggapi dugaan geliat prostitusi terselubung dan peredaran miras jenis tuak di kawasan taman Mulyojati.
"Itu sudah berkali-kali, dari penyampaian LKPJ waktu itu tidak pernah ditanggapi oleh Walikota. Tolong suruh walikota menjabarkan, ini sudah mau selesai masalahnya. Kemarin selesai tidak di tanggapi, ingat intrupsi sebelumnya. Ini walikota jangan pergi, ditanggapi terlebih dahulu. Karena hari ini tuak bukan hanya di pasar Tejo Agung melainkan juga itu ada di lapangan Mulyojati merambah menjadi prostitusi. Itu mohon ditanggapi saudara walikota," ucapnya dalam Intrupsi tersebut.
Dalam operasi yustisi perdana yang menghebohkan tersebut, salah seorang pedagang tuak meminta kebijakan Walikota Metro Wahdi agar ia dapat kembali berdagang.
"Saya gak tau kalau jual tuak di Metro itu dilarang, tadi di kasih tau sama pak Pol-PP nya kalau sekarang gak boleh jualan tuak lagi. Sekarang saya gak boleh jualan lagi, katanya itu dari perintah pak Walikota. Harapan saya ya kalau boleh jualan ya saya jualan, tapi kalau gak boleh ya mau gimana lagi," kata Suaman (63) kepada awak media.
Ia mengaku, dalam sehari hanya menjual sebanyak 35 liter tuak di daerah Metro Pusat. Ia juga meminta pengertian dan perhatian pemerintah Kota Metro agar ia dapat terus berusaha di Bumi Sai Wawai.
"Saya gak tau ini mau jualan lagi atau gimana. Saya juga gak tau mau usaha apa, lihat nanti saja lah. Saya jualannya di rumah di daerah 15 polos, sehari saya jual hanya 1 derigen. Itu sekitar 35 liter sehari, cuma itu saja dan gak lebih gak kurang. Ini baru pertama kali di razia," tandasnya. (Arby)
Berita Lainnya
-
Catat! Pemkot Metro Janji Fasilitasi Atlet E-Sport Bertanding di Tingkat Daerah hingga Nasional
Jumat, 20 Juni 2025 -
Analis Soroti Ancaman Carut Marut SPMB SMA di Metro
Jumat, 20 Juni 2025 -
22 Koperasi Merah Putih Siap Beroperasi di Metro, Pengamat Ingatkan Jangan Seremonial Belaka
Jumat, 20 Juni 2025 -
Waspada, Penipuan Mengatasnamakan Wakil Wali Kota Metro
Kamis, 19 Juni 2025