Seminar Kajian Koleksi Museum Lampung, Mengenal Rempah Lampung Dalam Bingkai Budaya

UPTD Museum Lampung saat mengadakan Seminar Kajian Koleksi Museum Lampung, Kamis (25/11/2021). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - UPTD Museum Lampung mengadakan Seminar Kajian Koleksi Museum Lampung dengan mengusung tema 'Mengenal Rempah Lampung Dalam Bingkai Budaya', Kamis (25/11/2021).
Salah satu jenis Rempah yang diangkat dalam seminar tersebut adalah lada. Karena lada merupakan komoditas perdagangan internasional di masa lalu yang telah membawa masyarakat Lampung di kanca ekonomi global.
Kepala UPTD Museum Lampung Budi Supriyanto mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada publik tentang koleksi museum lampung.
"Selain itu hasil seminar ini dapat menambah informasi tentang koleksi yang kajiannya dilakukan hari ini," kata Budi.
Ia menjelaskan, Lada merupakan salah satu jenis rempah yang penting dalam sejarah Lampung. Perdagangan lada menjadi pintu masuknya berbagai kebudayaan serta penyebaran agama.
Oleh karena itu, rempah bukan hanya berkaitan dengan perdagangan belaka, namun telah menumbuhkan berbagai kearifan lokal yang dapat menguatkan jati diri.
Baca juga : UPTD Museum Lampung Gelar Seminar Kajian Koleksi Pengobatan Tradisional
Sementara narasumber Dr. Abdul Rahman Hamid mengatakan, dengan mempelajari sejarah, generasi sekarang mempunyai identitas dan kebanggaan terhadap bangsanya sebagai negeri penghasil rempah.
Menurutnya dalam kegiatan ini selain menjelaskan mengenai sejarah rempah khususnya lada juga dijelaskan dan diperlihatkan koleksi peralatan panen rempah seperti brunang, gantang, niru dan ayakan, juga kain tapis sebagai capaian kemajuan ekonomi di lampung.
"Lada hitam atau yang disebut merica dari Lampung memiliki kualitas terbaik. Untuk menjadikannya komoditas terbaik, terdapat peralatan dan cara untuk memprosesnya. Peralatan yang dipergunakan di masa lalu tersebut ada di museum Lampung," ucap I Made Giri Ginadi, selaku pengisi materi dalam seminar ini.
"Oleh karena itu, sebagai bukti terhadap besarnya pengaruh komoditas lada terhadap sejarah Lampung, ini kami sajikan beberapa koleksi yang terkait erat dengan kejayaan lada di masa lalu," timpalnya.
Terkait kegiatan ini pihak museum Lampung sengaja melibatkan para guru dan mahasiswa, hal ini bertujuan menjangkau kaum milenial untuk lebih mengenal sejarah dan budaya.
Adapun dalam seminar tersebut, Munawir Sazali sebagai perwakilan guru dari SMAN 1 Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu, menambah pengalaman dan tidak melupakan sejarah serta ilmu yang diperoleh dapat diterapkan kepada peserta didiknya," ucapnya.
Kegiatan yang dipusatkan di Bioskop Sanak Lampung tersebut diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai Perguruan Tinggi serta para guru sejarah, seni dab budaya dari beberapa kabupaten seperti Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan, Pesawaran dan Kota Metro. (**)
Video KUPAS TV : TRADISI BERBURU KULINER TRADISONAL MASYARAKAT PRINGSEWU
Berita Lainnya
-
PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Kelistrikan Bali, Seluruh Pelanggan Kembali Menyala
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Petani Singkong Lampung Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Sinergi Pemprov Lampung dan BRI Regional Office Bandar Lampung Resmi Luncurkan Program Pemutihan Kendaraan 2025
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia dan SMKN 4 Bandar Lampung Jalin Kerja Sama Tingkatkan Mutu Pendidikan
Sabtu, 03 Mei 2025