Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik, Ini Kata Kadis Ketahanan Pangan Bandar Lampung

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung, I Kadek Sumartha saat dimintai keterangan. Foto : Rohmah/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung, I Kadek Sumartha menyebutkan dalam kurun waktu sekitar 3 minggu belakangan ini, hanya ada dua komoditi dari sebelas bahan pangan pokok yang mengalami kenaikan harga di Bandar Lampung.
Diketahui bahwa sebelas bahan pangan pokok adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.
Ia mengatakan bahwa dua komoditi yang mengalami kenaikan harga tersebut adalah cabai dan minyak goreng.
“Dari sebelas bahan pangan pokok itu cuma cabai dan minyak yang mengalami kenaikan, telur cenderung turun dan lainnya relatif tetap,” kata Kadek ketika dimintai keterangan, Senin (22/11/2021).
Ia menyampaikan bahwa rata-rata minyak goreng berasal dari Crude Palm Oil atau minyak sawit, dan saat ini harga CPO cukup tinggi, sehingga mempengaruhi harga jual minyak goreng.
“Kenaikan harga minyak goreng itu salah satu faktornya ada pada kenaikan harga CPO (minyak sawit)nya. Kalau CPO tingkat dunia mengalami kenaikan, minyak goreng pun mengalami kenaikkan, jadi seluruh dunia itu harga minyak memang naik, bukan hanya di Indonesia saja,” ungkap.
Sedangkan untuk komoditas cabai Ia mengatakan bahwa meski saat ini musim panen cabai, tapi ada kendala pada distribusinya.
“Kebetulan saat ini musim panen, tetapi distribusinya yang agak terganggu, karena banyak banjir, apalagi kita salah satu impor cabai dari luar kota Bandar Lampung,” ujarnya,
Ia mengatakan bahwa Bandar Lampung mengimpor cabai dari Pulau Jawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung Timur, dan Lampung Tengah.
“Beberapa bulan sebelumnya, harga cabai tidak ada harganya, jauh dari harga pasar, nah ini bisa jadi momen keuntungan bagi petani cabai, di satu musim ada penurunan harga dan ada waktu mengalami peningkatan harga,” ungkapnya.
Sementara itu beberapa pedagang di pasar tradisional di Bandar Lampung menyampaikan bahwa memang ada kenaikan harga pada cabai dan minyak goreng.
“Normalnya harga cabai merah itu berkisaran Rp20-25 ribu perkilo, tapi sekarang naik jadi Rp40 ribu,” kata Eva salah seorang pedagang di Pasar Pasir Gintung.
Kemudian untuk jenis cabai lainnya, Ia mengatakan bahwa harga perkilonya cabai setan ada diangka Rp30 ribu, cabai rawit jawa Rp35 ribu, cabai rawit gunung Rp40 ribu, dan cabai hijau Rp30 ribu.
Sedangkan lanjutnya, untuk harga minyak goreng naik dari Rp3 ribu hingga Rp6 ribu. “Untuk yang 1 liter itu sebelumnya Rp15 ribu jadi Rp18 ribu, sedangkan yang 2 liter itu awalnya Rp30 ribu menjadi Rp36 ribu,” kata Andi salah seorang pedagang di Pasar Tugu.
Kemudian untuk harga telur mengalami penurunan seperti penuturan Linda, pedagang di Pasar Tugu yang mengatakan bahwa telur pernah turun hingga Rp 18 ribu perkilo.
“Awalnya Rp 25 ribu, sekarang Rp 23,5 ribu. Waktu itu pernah sampai anjlok sampai Rp 18 ribu,” ungkapnya.
Ia juga mengaku bahwa harga telur ini juga mengikuti PKH (Program Keluarga Harapan).
“Sejak PKH keluar itu jadi kita ngikutin. Karena distributor kandang lari ke PKH. Jadi stoknya berkurang,” ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung, Upaya Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Senin, 05 Mei 2025 -
Berlaku Besok, Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp 1.350 Potongan 30 Persen
Senin, 05 Mei 2025