Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Buka hari Sabtu dan Minggu, pedagang di wisata kuliner Taman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bung Karno yang berdiri sepanjang Jalan Gatot Subroto, Bandar Lampung, meraup keuntungan banyak hingga mencapai tiga kali lipat.

Seperti halnya, Pedagang nasi kuning dan sayur matang, Oktarina (47) mengatakan, dalam satu bulan berjualan di sentra UMKM ini, dirinya mengaku ada pemasukan yang lumayan bertambah.

"Sehari-hari kita hanya berdagang lewat media sosial di rumah. Tapi alhamdullilah senang banget meski hanya dua hari berdagang disini keuntungan dari hari biasanya itu bisa 3 kali lipat," ujar Oktarina, saat dimintai keterangan, Minggu (21/11/2021).

Oleh karenanya, Ia menginginkan agar berjualan di tempat yang baru diresmikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri itu, tidak hanya Sabtu dan Minggu tapi setiap hari.

"Karena ya Alhamdulillah nasi nya habis terus. Kita menjual sampai 40-an porsi. Maka dari itu dengan adanya stand di sini sangat membantu benar bagi pelaku UMKM seperti kita," kata pedagang asal Jagabaya 1 tersebut.

Menurutnya, Ia mulai menjajakan dagangannya dari jam 06.00 dan jam 09.00 WIB biasanya sudah habis. Dimana per porsi nya dihargai Rp15 ribu hingga Rp30 ribu tergantung ukurannya.

Hal senada, Pedagang nasi uduk bunga telang, Marlinda (43) mengaku, adanya sentra UMKM ini sangat membantu yang tadinya hanya hobi, sekarang bisa jadi mata pencarian.

"Walaupun hanya dua hari, tapi alhamdulillah keuntungan dari hari biasa itu bisa 3 kali lipat lah," tuturnya.

Ia menjelaskan, berdagang dari jam 05.30 WIB dan sebelum jam 09.00 kadang sudah habis. 

"Sehari tidak menentu berapa bungkus, paling ramai itu ya hari Minggu dibandingkan Sabtu. Apalagi kalau ada yang pesan duluan maka kita bawanya lebih banyak lagi," ujar Marlinda.

Bahkan, salah satu pedagang yakni Yuni (47), produk Kemplang miliknya saat ini sudah dipasarkan ke luar negeri dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

"Kerupuk kemplang ini saya sudah kirim ke Taiwan dan Jepang, lewat jualan di marketplace. Untungnya hampir Rp 2 jutaan per minggu," ungkap Yuni.

"Tapi dagang di taman ini juga untungnya lumayan bisa 2 kali lipat dari hari biasanya. Biasanya Minggu yang banyak pembelinya dari pada hari Sabtu," timpalnya.

Dampak positif adanya sentra UMKM yang disediakan pemerintah setempat juga dirasakan oleh Putra, seorang pedagang Peyek Kacang dan Kerupuk Seblak. Namun demikian, Ia mengaku dalam menjalankan usahanya tersebut terbentur oleh modal.

"Ya Alhamdulillah dagang disini, tapi itu tadi enggak ada modal kita mau mengembangkan usaha. Karena barang dagangan ini kita mengambil, bukan punya sendiri," terangnya.

Oleh karenanya Ia juga berharap, ada bantuan pinjaman dana tanpa bunga dan juga pemasarannya untuk memperlancar usaha.

"Nah kalau bisa tanpa bunga, kita nanti mau pinjam untuk penambahan modal. Untuk bisa bikin sendiri, karena lumayan lah untuk menambah pemasukan dimasa pandemi saat ini," timpalnya.

Sementara Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan, memang dalam satu bulan ini alhamdulillah antusiasme masyarakat yang berkunjung ke wisata kuliner UMKM Bung Karno lumayan. Bahkan sentra UMKM yang diisi oleh lebih dari 400 pedagang itu bukan hanya pengunjung dari dalam kota tapi juga dari luar daerah.

"Antusiasme masyarakat luar biasa, bahkan ada yang dari Jakarta dan daerah lainnya. Tapi pedagang juga sabar dalam melakukan segala sesuatu, kalau sabar maka tempat ini InsyaAllah akan menjadi icon nya kota Bandar Lampung," harap Eva.

Eva juga mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menambah payung untuk nantinya akan dibagikan pada lapak pedagang.

"Kita juga memberikan fasilitas semaksimal mungkin pada rapa pedagang, yang tentunya ini bertahap. Supaya pedagang semangat untuk mencari nafkahnya dan pengunjung juga jadi betah," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : BAMBU KUNING PLAZA SEPI PEMBELI, PKL OGAH PINDAH