Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Karomani, mengajak seluruh mahasiswa untuk gemar membaca, jangan hanya membaca satu buku yang menjadi rujukan, hal itu supaya tidak kena dengan paham radikalisme.

Pasalnya, hari-hari ini Lampung di gegerkan dengan penangkapan sejumlah terduga terorisme oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia.

"Mahasiswa itu harus banyak baca buku, jangan satu bacaan untuk menangkal paham radikalisme. Supaya pintu itu bisa dilihat lebih banyak," ujarnya, saat dimintai keterangan di gedung serba guna (GSG) Unila, Selasa (9/11/2021).

Jika orang tersebut merupakan aktivis Islam, Karomani merekomendasikan agar membaca buku dari mulai Hassan al-Banna, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah.

Sampai pada yang moderat yakni Hasan Hanafi, Fazlur Rahman dari Pakistan, Muhammad Ikbal dan seterusnya.

"Jangan sampai membaca buku satu saja yang menjadi rujukan, nanti bisa kurang pergaulan (Kuper). Tambah wawasan itu supaya bisa luas pemahamannya tentang hubungan relasi agama dan negara. Jangan radikal lalu ngebom," ungkapnya.

Ia menjelaskan, jika ada yang kena paham radikalisme maka tidak langsung mengeluarkan mahasiswa itu, namun pihak rektorat akan ajak dialog untuk memberikan pencerahan.

"Karena kita anggap mahasiswa itu sedang mencari jati diri, kita bimbing supaya dapat wawasan yang luas. Sebab kita patut syukuri hidup di Indonesia ini aman meski dengan agama, suku, budaya yang berbeda-beda," tuturnya.

Selain itu Ia menuturkan jika sekarang ada kekerasan pasti itu karena pemikiran yang salah. Kemudian jangan membenturkan antara pancasila dengan agama, karena tidak ada pertentangan antara keduanya. (*)