Hingga November, Ada 29 Kasus DBD di Metro

Foto : Ist.
Kupastuntas.co, Metro - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Metro terjun bebas. Hal itu seperti dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota setempat, Selasa (9/11/2021).
Sekretaris Dinkes Metro, dr. Redho Akbar menjelaskan angka penurunan kasus DBD yang terhitung sepanjang Januari hingga 5 November 2021. Data itu turun drastis dibandingkan sepanjang tahun 2020.
"Untuk kasus DBD di tahun 2021 terjadi penurunan drastis. Tercatat dari awal Januari hingga 5 November 2021 hanya 29 kasus warga yang terkena DBD. Sebelumnya, terjadi 148 kasus di tahun 2020," ucapnya kepada media, Selasa (9/11/2021).
Meski angka kasus DBD mengalami penurunan, Redho tetap meminta masyarakat untuk terus waspada. Hal tersebut lantaran Metro kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan memungkinkan terjadi genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk demam berdarah.
"Walaupun kasus DBD tahun ini menurun, kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada apalagi saat ini akan menghadapi musim hujan. Fogging sudah ada, pelaksanaannya dari Puskesmas, terlebih jika ada kasus, maka puskesmas akan lakukan Fogging secara lebih intensif di wilayah masing-masing," ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah mempersiapkan kader Jumantik di setiap kelurahan. Nantinya para kader tersebut akan bertugas mengantisipasi mewabahnya DBD.
"Kemudian, kader-kader jumantik di tiap kelurahan itu sudah ada dan berjalan, terlebih mengingat cuaca yang memasuki musim penghujan seperti saat ini. Masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan, jalani pola hidup bersih dan sehat, karena DBD itu gejalanya menyerupai gejala penyakit lain," bebernya.
Ridho menyampaikan, penurunan kasus DBD tersebut diduga akibat paparan Covid-19 yang gejalanya menyerupai DBD. Sehingga, masyarakat yang terjangkit enggan melaporkan kondisi yang dialaminya.
"Penurunan kasus ini bukan berarti tidak adanya serangan nyamuk di Kota Metro. Namun, karena gejala DBD ini menyerupai kasus terpapar Covid-19 laporan dari Puskesmas dan rumah sakit sedikit. Ada kemungkinan warga tidak melapor ke puskesmas terdekat lantaran takut dikira positif Covid-19. Tapi sesuai dengan monitoring tim, tidak ada kasus yang terjadi," jelasnya.
Kini petugas pemberi obat Abate masih bergerak mendistribusikan obat tersebut secara gratis di seluruh Kelurahan di Bumi Sai Wawai.
"Terkait pemberian obat Abate kini juga sedang berlangsung. Pembagian bubuk Abate itu gratis dan terbagi menjadi tiga jenis Abate untuk membunuh jentik nyamuk, ada yang serbuk, ada yang tablet dan ada yang berbentuk cair," kata dia.
Sekretaris Dinas Kesehatan itu juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki tiga jenis Abate tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersama melakukan pencegahan penyebaran DBD dengan memanfaatkan Abate gratis dari pemerintah.
"Kita punya ketiganya, yang terbaru itu adalah yang tablet, Abate tablet itu sifatnya effervescent yang akan mudah larut. Satu tablet itu untuk 20 liter air. Hati-hati jangan sampai terlambat penanganannya, jika sampai ada kematian karena DBD, itu biasanya karena keterlambatan penanganan. Seperti kasus DBD tahun lalu," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Tangkap 14 Pelaku Kejahatan di Metro Lampung
Jumat, 16 Mei 2025 -
Dinkes Temukan 318 kasus DBD di Metro Lampung Dalam 5 Bulan
Jumat, 16 Mei 2025 -
Viral, Pencuri Motor Bersenpi Gagal Beraksi di Toko Multi Mart Metro
Kamis, 15 Mei 2025 -
Menteri P2MI Sidak LPK Jiema Japan, Pemkot Metro Perketat Pengawasan
Kamis, 15 Mei 2025