Tujuh Terduga Teroris Ditangkap, Gubernur Arinal : Tak Ada Toleransi Bagi Jaringan Terorisme
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, angkat bicara usai Densus 88 Anti Teror melakukan penangkapan terhadap tujuh warga Lampung yang diduga terpapar jaringan radikalisme.
"Saya berharap tidak ada toleransi bagi jaringan terorisme. Bahwa Lampung itu harus bersih, harus aman dan harus nyaman. Apakah itu terorisme atau radikalisme, tidak sejalan dengan agama," kata Arinal saat dimintai keterangan, Senin (8/11/2021).
Ia melanjutkan, pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir dua tahun lamanya memunculkan banyak persoalan negatif. Baik dari segi kesehatan maupun dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian.
"Saya melihat memang banyak persoalan yang timbul, yang pada akhirnya memunculkan kenakalan remaja dan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Itu semua kesiapan kita untuk memberikan langkah supaya masyarakat atau anak muda punya pendapatan dan penghasilan," kata dia.
Menurutnya, masyarakat Lampung yang ikut terjerumus kedalam paham radikalisme salah satunya dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang belum dikelola dengan cara yang baik oleh pemerintah daerah.
"Karena bagaimana pun juga masyarakat, anak-anak muda dan kaum milenial tidak pernah diturunkan atau dilahirkan dengan posisi menjadi orang yang tidak baik. Mereka menjadi orang yang tidak baik karena cara, situasi dan kondisi tata kelola yang sudah saling mendukung," ungkapnya.
Karenanya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta kabupaten/kota untuk menumbuhkan potensi di masing-masing daerah sehingga memberikan dampak yang positif bagi masyarakatnya.
"Program kita yang harus kita berikan adalah sinergi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam menumbuhkan kembangkan wilayah yang sangat potensial dan dikelola dengan baik. Sehingga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya lagi.
Menurutnya, jika perekonomian di Lampung bangkit dan tumbuh positif maka hal tersebut akan berdampak terhadap pengurangan kegiatan masyarakat yang berbuat tidak baik.
"Jadi tidak bisa cara-cara tertentu, maka apapun bentuknya seperti radikalisme dan terorisme itu kan hanya dampaknya saja. Tapi kalau dia sudah bagus ekonomi nya, pada prinsipnya orang tidak mau berbuat jahat," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : DENSUS 88 SITA RATUSAN KOTAK AMAL LEMBAGA AMIL ZAKAT, DIDUGA UNTUK PENDANAAN TERORIS
Berita Lainnya
-
Dosen FEB Unpad Dina Sartika Ajak Mahasiswa Persiapkan Karier dengan Hard Skill dan Soft Skill
Kamis, 14 November 2024 -
Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik, Pemkot Bandar Lampung Pastikan Stok Aman Jelang Nataru
Kamis, 14 November 2024 -
Pemkot Bandar Lampung Gelontorkan Rp 5 Miliar Perbaiki Trotoar di Dua Ruas Jalan
Kamis, 14 November 2024 -
Kasus Dugaan Korupsi, Staf Keuangan PT. LEB Mangkir Panggilan Kejati Lampung
Kamis, 14 November 2024