MUI Dukung Densus 88 Basmi Terorisme di Lampung
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kurang dari satu pekan, Densus 88 menangkap 7 terduga teroris dari sejumlah daerah di Provinsi Lampung. MUI Lampung mendukung penuh penangkapan sejumlah terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 tersebut.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, Moh Mukri mendukung penuh upaya represif yang dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri dalam upaya membasmi jaringan terorisme yang ada di Provinsi Lampung.
Sejak tanggal 31 Oktober sampai 5 November 2021, Densus 88 sedikitnya sudah mengamankan 7 terduga teroris dari beberapa daerah di Lampung.
"Saya sangat mendukung apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Densus 88 Polri untuk membasmi pelaku terorisme yang ada di Lampung," kata Mukri, Minggu (7/11/2021).
Mukri menegaskan, aksi para pelaku terorisme tersebut sangat membahayakan NKRI. Untuk itu, negara harus melakukan tindakan preventif dan represif untuk menangkap para terduga teroris tersebut.
"Saya kira semua pihak harus mendukung apa yang dilakukan Densus 88 ini. Jika perlu pemerintah bisa bekerja sama dengan MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas lain dalam hal tindakan tegas untuk membasmi para pelaku terorisme maupun menertibkan sejumlah kotak amal yang beredar," ujar Mukri.
Mukri mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mempelajari agama. Ia berharap, warga sebaiknya belajar agama kepada guru yang benar-benar mumpuni dan didampingi oleh keluarga.
"Bukan tidak boleh belajar agama, tapi lebih baiknya belajar kepada orang yang benar-benar tahu dan lebih baik lagi didampingi keluarga," saran Mukri.
Pernyataan sama disampaikan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI), Gus Dimyati yang juga mendukung tindakan tegas Densus 88 Mabes Polri dalam membasmi jaringan terorisme di Lampung.
"Kami mendukung tindakan tegas dari Densus 88. Sudah sepatutnya para pelaku terorisme ini dibasmi," kata Dimyati.
Ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyumbang uang melalui kotak amal. Pihaknya mengajak masyarakat lebih baik menyumbang secara langsung agar lebih barokah dan mendapat doa.
"Karena informasi yang beredar di kalangan aparat penegak hukum bahwa aset mereka itu sampai miliaran rupiah. Jadi andai kata mau menyumbang, baik secara online atau melalui kotak amal yang ada harus benar-benar yang sudah kita kenal integritas, kredibilitas, dan pastikan dapat izin dari Dinsos," saran dia.
Hingga Sabtu (6/11), Densus 88 sudah menangkap 7 terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Lampung. Yakni SU di Pesawaran, SK di Lamsel, DRS di Pringsewu, Sw di Lamsel, Fr dan Aa di Kota Metro serta Ns di Lamtim.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan para terduga teroris itu diamankan tanpa perlawanan.
"Densus 88 AT Mabes Polri dan Satgaswil Lampung pada Jumat (5/11) kembali melakukan penangkapan terhadap empat terduga teroris lagi di beberapa tempat di Lampung," kata Ramadhan.
Ia menyebutkan bahwa salah satu terduga teroris yang diamankan merupakan ketua bagian Tholiah atau koordinator JI untuk wilayah Lampung berinisial Sw (47). SW (47) merupakan pengusaha swasta yang tinggal di Kelurahan Klaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan.
Ia ditangkap di depan rumahnya tanpa perlawanan. Tholiah diketahui merupakan pihak yang mengkoordinasikan dana atau pun komunikasi lain di jaringan tersebut. Termasuk dengan anggota JI yang merupakan buronan atau masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
"Keterlibatan Sw, mengikuti berbagai Pelatihan Fisik (I'dad) di berbagai tempat di wilayah Lampung dan Jawa. Membantu menyembunyikan beberapa DPO tindak pidana terorisme," jelasnya.
Kemudian, terduga teroris lain berinisial Fr (37) yang merupakan Bendara Iqtishad Tim II JI Korwil Lampung. Ia merupakan seorang pemilik butik dan memiliki sebuah rumah mewah di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara sejak dua tahun lalu. Fr ditangkap Densus 88 tanpa perlawanan di dekat kediamannya. Ia hadir di berbagai pertemuan organisasi, baik di Jawa maupun Lampung. Selain itu, Fr juga mengetahui kegiatan penyembunyian buronan-buronan teroris JI selama ini.
Ketiga, berinisial Aa (42) merupakan seorang pekerja swasta yang berperan sebagai Qo'id Korda III JI Wilayah Lampung. Aa adalah seorang wiraswasta yang tinggal di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara. Ia ditangkap tim Densus tanpa perlawanan di dekat rumahnya. Ia diketahui aktif dalam sejumlah pelatihan perang di Lampung.
Terakhir, Densus menangkap seorang pengajar di Ponpes Al Muksin Metro berinisial Ns (42) yang merupakan Bendahara Ishobah JI wilayah Lampung. Ns merupakan warga Desa Sidodadi, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur yang ditangkap tanpa perlawanan saat melintasi di Jalan Raya Pekalongan. Ns diduga turut mengkoordinasikan dana yang dimiliki untuk pembiayaan DPO bersembunyi.
Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap sejumlah pengurus yayasan amal bernama Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA). Salah satu petinggi LAZ BM ABA yang ditangkap ialah Ketua yang menjabat hingga saat ini bernama S. Kemudian, Densus juga menangkap seorang PNS yang bekerja sebagai guru di Lampung berinisial DRS.
Densus tengah mendalami peranan DRS terkait kemungkinan ada penyebaran paham radikalisme selama ia bekerja di sekolah. Satu terduga teroris lainnya yang ditangkap adalah SK. (*)
Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas Edisi Cetak, Senin (08/11/2020) dengan judul 'MUI Dukung Densus 88 Basmi Terorisme di Lampung'
Video KUPAS TV : DENSUS 88 TANGKAP WARGA PESAWARAN TERDUGA TERORIS
Berita Lainnya
-
Pastikan Kesiapan Brigade Pangan, Bapeltan Lampung Monitoring dan Evaluasi Kesiapan Brigade Pangan di Lampung Tengah
Kamis, 26 Desember 2024 -
Sejumlah Pemotor Jatuh Gegara Solar Tumpah di Jalan Raden Imba Kesuma Bandar Lampung
Kamis, 26 Desember 2024 -
Volume Lalu Lintas di Jalan Tol Ruas Bakter Meningkat Hingga 38 Persen
Kamis, 26 Desember 2024 -
Kajian Rohani Masjid Asmaul Yusuf Universitas Teknokrat Indonesia: Momentum Hijrah Diri 2025
Kamis, 26 Desember 2024