Cegah Terorisme, Kemenag Lampung Melibatkan Penyuluh Agama di Kabupaten/Kota

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, Drs. H. Makmur,M.Ag, saat dikonfirmasi, Selasa (2/11/2021). Foto: Sri/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Cegah Terorisme, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung melibatkan penyuluh agama di Kabupaten/Kota untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat terkait dengan moderasi agama.
Hal itu lantaran masih banyak warga di Lampung yang terpapar paham terorisme. Terbaru, Densus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap dua orang di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
"Kita selalu lakukan moderasi beragama untuk pembinaan masyarakat. Kita juga memanfaatkan penyuluh agama di setiap kabupaten/kota untuk mereka selalu menyiarkan moderasi beragama mencegah tindakan terorisme," ujar Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Juanda Naim, Selasa (2/11/2021).
Menurutnya, mengapa penting moderasi beragama ini digaungkan. Hal ini lantaran Indonesia khususnya Lampung terdiri dari suku, agama dan ras.
"Maka melalui peran penyuluh agama, tokoh masyarakat, tokoh Agama, kepala Kemenag, memberikan edukasi pada masyarakat bahwa negara kita ini tidak bisa di huni oleh satu suku, agama maupun satu ras saja," lanjutnya.
Latar belakang seorang yang melakukan tindakan kekerasan ini jelasnya, tentu ini merupakan pemikiran orang tersebut dimana Ia memahami ajaran itu secara ekstrim.
"Maksudnya, orang tersebut berpikiran bahwa ajaran dia yang paling benar, sementara orang lain salah. Artinya, ini bukan ajaran agama. Karena semua agama tidak mengajarkan kekerasan," tegasnya.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, Drs. H. Makmur,M.Ag, mengutuk tindakan terorisme lantaran hal itu tidak bisa ditoleransi.
"Kita memang lagi deradikalisasi melalui penyuluh agama, melalui dai dan khotib kita bahwa tindakan itu tidak dibenarkan," ungkap Makmur.
Lanjutnya, untuk mengantisipasi itu sejak dini harus dilakukan dengan masukan anak-anak ke Madrasa dan Pondok Pesantren dan pengajian. Yang semua itu bergerak ke deradikalisasi supaya tidak timbul teroris yang baru.
Maka dari itu kedepan jelasnya, kelompok agama ini menyampaikan bahwa tidak ada satu agama pun mengajarkan tentang terorisme, karena semua agama menentang akan kekerasan.
"Paham terorisme ini kan menyasar hampir semua kalangan, yang terakhir dalam berita itu ada pensiunan PNS. Lalu mereka memasuki kalangan anak muda ini yang paling rentan karena mereka yang sedang mencari jati diri," jelasnya.
"Maka saat ini perlu pembinaan pada remaja-remaja. Jadi semua elemen masyarakat bukan hanya Kemenag yang harus terlibat dalam pembinaan radikalisasi ini," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : LUBANGI ATAP MINIMARKET, MALING CONGKEL ATM CAMPANG RAYA
Berita Lainnya
-
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025 -
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 untuk Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Jumat, 04 Juli 2025 -
Biro Kesra Pemprov Lampung Kelola Anggaran Umrah dan Wisata Rohani 10,9 Miliar
Jumat, 04 Juli 2025