• Rabu, 09 Juli 2025

Sekprov Lampung Pastikan Pelaksanaan SKD CPNS Instansi Pemerintah Daerah Bersih dari Kecurangan

Kamis, 28 Oktober 2021 - 15.49 WIB
158

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto saat dimintai keterangan. Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto, memastikan jika pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS di lingkungan pemerintah Provinsi Lampung dan juga pemerintah daerah kabupaten/kota di Lampung bersih dari kecurangan.

Fahrizal mengatakan jika pelaksanaan tes SKD instansi pemerintah Provinsi Lampung dan 13 kabupaten/kota diselenggarakan di Institut Teknologi Sumatera (Itera) sementara pemda Pringsewu dan Tanggamus dilaksanakan di SMA Yadika Pringsewu.

"Kami pastikan yang dikoordinir oleh pemda tidak terjadi kecurangan. Karena di dalam proses tes peserta yang datang wajahnya direkam pakai alat, tidak boleh ke toilet, sehingga tidak memungkinkan melakukan sesuatu," kata dia saat dimintai keterangan, Kamis (28/10/2021).

Ia juga mengatakan jika pihaknya sampai saat ini belum mengetahui terkait dengan kecurangan pada pelaksanaan tes SKD yang terjadi dititik lokasi Aula Makorem 043 Garuda Hitam, Bandar Lampung.

"Jadi kan CPNS ini serentak se Indonesia mau melamar ke pemda boleh, kementerian boleh meskipun orangnya di Lampung. Yang lainnya kami tidak tahu, karena dilaksanakan tim pusat atau BKN langsung," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung Yurnalis mengatakan, kecurangan yang terjadi di Makorem bukan berasal dari instansi pemerintah daerah namun lembaga multi instansi dan kementrian.

"Memang untuk di Lampung itu yang terjadi di Makorem bukan instansi pemerintah daerah. Pemda bersih tidak ada kecurangan. Yang terjadi di Makorem itu dari instansi kementrian dan lembaga multi instansi," katanya.

Menurut Yurnalis, berdasarkan informasi yang ia dapat peserta yang melakukan kecurangan melaksanakan tes di titik lokasi (tilok) yang berbeda dari yang sudah ditentukan oleh panitia seleksi.

"Modusnya itu peserta melakukan registrasi, kemudian melakukan perekaman wajah kemudian dia dapat pin. Setelah berada di tenda steril peserta keluar dari arena menuju ke tilok palsu," katanya.

Menurutnya, di tilok palsu tersebut komputer yang digunakan diremote oleh orang lain yang terdeteksi di Medan dan Palembang. Berdasarkan hasil audit trail, terdapat 23 perserta yang terdeteksi melakukan kecurangan.

"Untuk 23 orang yang melakukan kecurangan tersebut kami belum tahu siapa saja orang nya. Karena dari kementrian dan lembaga yang melakukan pengawasan. Secara rinci kami belum dapat datanya," tutupnya. (Ria)

Video KUPAS TV : KONFLIK GAJAH DAN MANUSIA DI TANGGAMUS TERJADI LAGI