Resmi Berdiri, Pembuatan Patung Pahlawan Kejaksaan R Soeprapto Libatkan 15 Seniman
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Patung pahlawan kejaksaan R. Soeprapto telah diresmikan hari ini Rabu (27/10) oleh Kejaksaan Tinggi Lampung di Jalan R. Soeprapto, Bandar Lampung. Dalam proses pembuatannya monumen setinggi 1,5 meter tersebut mengerahkan tenaga sebanyak 15 seniman dari 4 studio.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Heffinur menyampaikan bahwa nama taman Jaksa Agung RI R Soeprapto (tempat patung itu berdiri) dipilih sesuai dengan nama jalan tempat beradanya taman tersebut.
"Taman monumen ini merupakan sebuah monumen pejuang pahlawan kejaksaan yang memiliki kewibawaan besar dan satu-satunya jaksa agung yang menjabat selama 9 tahun,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa nantinya pengelolaan baik itu keamanan dan pemeliharaan akan diserahkan kepada Pemerintahan Kota Bandar Lampung.
Dana E. Rachmat, salah satu seniman yang ikut menggarap patung menyebutkan, pembuatan monumen atau patung pahlawan
tidak boleh sembarangan karena monumen itu dapat menjadi citra kota.
Ia menyampaikan bahwa dalam pembuatan monumen tokoh tidak
boleh sembarangan karena dapat menimbulkan penilaian yang beragam dari
masyarakat baik dalam kota maupun pendatang.
“Monumen itu biasanya dipasang di tempat umum, di tempat yang biasanya banyak orang berlalu maka pembutannya tidak bisa ecek-ecek. Itu citra kota, apalagi jika yang melihat orang dari luar daerah Bandar Lampung maka akan dibanding-bandingkan dengan patung atau monumen di daerah lain,” kata Dana ketika dimintai keterangan, Rabu (27/10/2021).
Kemudian Ia mengatakan dalam pembuatan monumen ini juga, timnya memilih menggunakan material perunggu karena dinilai bagus dalam segi kualitas dan juga cantik dipandang.
“Perunggu itu kuat untuk di outdoor, karena harus tahan panas dan hujan jika peletakannya di luar ruangan. Selain itu bahan perunggu juga finishingnya elegan,” imbuhnya.
“Selain itu material perunggu juga ada di tingkat keempat dari material untuk patung, kalau saya berpikir itu tingkatannya tanah, emas, perak, baru perunggu,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kesulitan dalam pembuatan monumen Jaksa R. Soeprapto adalah anatomi patungnya.
“Detail dari patung yang sulit. Tingkat kemiripan harus diutamakan. Kita membuatnya dengan melihat foto 2 dimensi karena beliau sudah wafat maka kerumitannya lebih besar, maka saya ingin memberikan pemikiran ke masyarakat khususnya di Kota Bandar Lampung bahwa dalam pembuatan monumen seorang tokoh tidak asal-asalan,” ungkapnya. (Rohmah)
Video KUPAS TV : MESKI RESMI DIBUKA KEMBALI, PERHITUNGAN PAJAK BAKSO SONY MASIH BELUM SELESAI
Berita Lainnya
-
Kebijakan Efisiensi Anggaran, ASTINDO Lampung: Hotel dan Agen Perjalanan Bakal Lesu
Minggu, 02 Februari 2025 -
Pakar Nilai Kebijakan Efisiensi Presiden Prabowo Tepat: Namun Berpotensi Guncang Sektor Tertentu
Minggu, 02 Februari 2025 -
Mikdar Ilyas: Efisiensi Anggaran Jangan Sampai Mengurangi Program Bansos
Minggu, 02 Februari 2025 -
Bulan K3 Nasional, Kolaborasi PLN UP3 Pringsewu Bersama APJII Tingkatkan Kesadaran K2/K3
Minggu, 02 Februari 2025