• Jumat, 26 April 2024

Berbuntut Panjang, Korban Pengeroyokan di UIN RIL Mengadu ke Polresta Bandar Lampung

Rabu, 27 Oktober 2021 - 15.24 WIB
195

Rahul (kaos hitam) bersama kakaknya saat datang ke Polresta Bandar Lampung. Foto: Yosephin/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Kejadian perkelahian antar mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung beberapa waktu yang lalu akhirnya berbuntut panjang. Ibnu Rahul (18) seorang remaja yang mengaku sebagai korban pengeroyokan yang dilakukan sekelompok mahasiswa di kantin UIN RIL, melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bandar Lampung.

Ibnu Rahul mengatakan kejadian itu bermula ketika ia bersama rekannya sedang mengendarai sepeda motor dan menyalip pelaku yang berada di depannya.

"Saya sempat diteriakin, dia bilang pelan-pelan bang, saya jawab iya bang, tapi dia (pelaku) malah bilang kok malah ngotot? Bocil lu, gak bang kata saya, dia justru ngomongin saya bocil," katanya, Rabu (27/10/2021).

Dari situlah timbul perselisihan antara pelaku dan korban. Kejadian berlanjut ketika mereka sepakat sama-sama memarkiran kendaraan yang dibawa di halaman parkir, "Waktu di tempat parkir kami sama-sama turun dari motor, awalnya mereka hanya dua orang, tak lama mereka pun pergi," jelas Ibnu.

Tak disangkan terduga pelaku datang lagi, namun kali ini bersama dengan teman-temannya menghampiri korban dan rekannya.

"Teman saya tanya mereka semester berapa, katanya semester 9, saya tanya ke mereka gimana bang mau lanjut apa mau damai, mereka jawab mau lanjut, kemudian saya langsung gebuk duluan dia dan selesai masalah disitu, mereka pergi," terang Ibnu.

Lanjut Ibnu, kemudian ia bersama rekannya masuk ke kantin, tak lama pelaku mendatanginya bersama rekannya dengan jumlah kurang lebih 50 orang.

"Saya sama teman saya enam orang, lalu ada empat teman saya yang lain kabur, pertama saya digebuk pakai tangan, gak kuat pakai tangan langsung pakai kursi," tambahnya.

Amin Fauzi, kakak Ibnu mengatakan jika pihak keluarganya sudah menanti i’tikad baik dari pihak pelaku, namun setelah ditunggu-tunggu tak ada yang datang maka pihaknya memutuskan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.

Amin mengatakan bahwa sang adik saat ini masih duduk di bangku kuliah semester 1 di Universitas Muhammadiyah Lampung. "Dia datang kesana (UIN) karena dapat undangan dari rekannya untuk berkunjung,” katanya.

Atas pengeroyokan tersebut sang adik mengalami luka pada bagian kepala belakang dan punggung, lebam pada bagian punggung ,sesak pada dada serta terkilir pada tangan kirinya.

"Inilah yang tidak bisa kami toleransi dari pihak keluarga, kemudian membuat kami harus serahkan permasalahan ini ke pihak berwajib," jelas Amin.

Amin mengungkapkan bahwa sesaat setelah kejadian, sang adik sempat pingsan hingga dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan di RS Abdul Moeloek. (Yosephin)