• Rabu, 09 Juli 2025

Lampung Masih Tunggu Surat Resmi Terkait Ketetapan Harga PCR Terbaru

Selasa, 26 Oktober 2021 - 17.11 WIB
178

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, saat dimintai keterangan, Selasa (26/10/2021). Foto : Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung hingga saat ini masih menunggu surat resmi dari Kementerian Kesehatan terkait dengan ketetapan harga PCR terbaru sebesar Rp300 ribu dengan masa berlakunya 3X24 jam seperti permintaan Presiden Jokowi.

"Untuk ketetapan harga PCR terbaru saat ini kami belum menerima surat resmi dari Kementerian Kesehatan. Jika sudah ada surat turun maka kami ikuti apa yang menjadi aturan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, saat dimintai keterangan, Selasa (26/10/2021).

Hal senada juga disampaikan oleh staf pada UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Lampung, dr Aditya M Biomed, ia mengatakan jika saat ini pihaknya masih memberlakukan tarif lama untuk tes PCR yaitu Rp525. 

"Untuk pemeriksaan PCR di Labkesda masih menggunakan tarif yang lama. Untuk tarif terbaru belum ada surat edaran resminya. Jika sudah ada maka kami ikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat," ungkapnya.

Menurutnya, dengan ketetapan harga Rp300 ribu tersebut cukup memberatkan. Mengingat banyak komponen yang harus dikeluarkan dalam pemeriksaan seperti APD hingga reagen yang merupakan komponen terbesar dari seluruh pembiayaan dalam tes PCR.

"Sebetulnya dengan harga Rp300 ribu sangat berat karena banyak komponen lain dalam pemeriksaan yang memang harus dihitung. Tapi mungkin pemerintah sedang menyiapkan skema lain seperti menurunkan harga reagen. Ini kita belum tahu," ungkapnya.

Ia juga mengatakan jika saat ini pemeriksaan sampel swab di Labkesda sudah mulai mengalami penurunan. Hal tersebut sejalan dengan mulai terkendalinya persebaran Covid-19 di Provinsi Lampung.

"Sampel yang diperiksa sudah sangat turun, untuk sampel Covid-19 dalam sehari paling cuma 30 sampai 40 bahkan pernah 16 sampel. Untuk ter tingginya kita pernah periksa sampai 1000 an. Tapi untuk pelaku perjalanan dalam sehari paling cuma 20 sampai 25 sampel," kata dia. (*)

Editor :