• Rabu, 09 Juli 2025

Cerita Haru Janda Akibat Pandemi, Jadi Buruh Cuci Hingga Belum Tersentuh Bantuan

Selasa, 26 Oktober 2021 - 09.02 WIB
473

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pandemi Covid-19 tak pelak menghantam hampir semua sendi kehidupan masyarakat yang terdampak, baik secara psikis dan terutama ekonomi. Akibat ditinggal orang yang dicintai secara mendadak, apalagi orang tersebut adalah tulang punggung keluarga, maka hidup seseorang bisa seketika berubah 180 derajat.

Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung mencatat, sebanyak 646  perempuan di Lampung menjadi janda, 653 laki-laki menjadi duda dan 1.335 anak menjadi yatim dan piatu akibat ditinggal suami dan istri meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Lampung, Aswarodi mengatakan, data tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota yang ada di Lampung.

Seorang janda di Kedaton Bandar Lampung, N mengungkapkan, ia ditinggal suaminya karena terpapar Covid-19 sejak 1,5 bulan yang lalu. Suaminya merupakan  tulang punggung keluarga yang berprofesi sebagai tukang jahit.

BACA JUGA: Covid-19 di Lampung Timbulkan 646 Janda dan 653 Duda

“Sejak suami saya meninggal, kini tulang punggung keluarga kami digantikan anak perempuan saya paling tua. Dia yang mencari uang untuk mencukupi kebutuhan kami sehari-hari,” ungkap N.

Untuk meringankan beban keluarga, N mengaku kini menjadi tukang cuci dan setrika baju tetangga.

“Saya tidak tega anak saya bekerja sendirian. Makanya kini saya ikut membantu dengan menjadi tukang cuci dan setrika baju tetangga,” ungkapnya.

N mengaku, sama sekali tidak menyangka akan ditinggalkan oleh suaminya begitu cepat. Ia selama ini memang menjadi ibu rumah tangga murni, dan hanya suami yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Awalnya memang cukup berat saat suami pergi untuk selamanya. Apalagi selama ini saya memang mengandalkan suami,” ujarnya.

N melanjutkan, pernah didata pihak kelurahan untuk mendapatkan bantuan sosial. Namun setelah data diberikan hingga saat ini bantuan tidak kunjung diterima.

“Kalau dapat bantuan paling tidak kan bisa sedikit membantu kami. Tapi kalaupun tidak dapat yang nggak apa-apa, kami masih bisa mencari sendiri,” imbuhnya.

Janda lainnya, M yang tinggal di Desa Kurungan Nyawa, Pesawaran mengatakan, awalnya cukup berat menjalani hidup sendiri setelah suami meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Ia kini hidup bersama anaknya yang sudah berumah tangga.

“Untungnya suami saya pensiunan PNS, jadi masih ada sisa gaji yang diterima setiap bulan. Jadi sedikit membantu saya. Kini saya tinggal bersama anak saya yang sudah berumah tangga, karena kalau sendirian juga tidak enak,” ungkapnya. (*)

Video KUPAS TV : EVA DWIANA BANGUN TAMAN SOEKARNO TINGKATKAN EKONOMI KERAKYATAN BANDAR LAMPUNG