Kepala OJK Bambang: Investor Industri Pasar Modal di Lampung Terbanyak ke 8 Secara Nasional

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Bambang Hermanto, saat memberi sambutan giat Investival di Swissbell hotel, Senin (25/10/2021). Foto : Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, perkembangan pasar modal di Provinsi Lampung dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan yang positif.
Menurutnya, jumlah investor industri pasar modal di Provinsi Lampung berdasarkan Single Investor Identification (SID) hingga Agustus 2021 sejumlah 126.184 investor. Sementara investor secara nasional berdasarkan SID mencapai 6.022.826 investor.
"Artinya jumlah investor di Provinsi Lampung terbanyak ke-8 secara Nasional dengan persentase porsi jumlah investor di Provinsi Lampung dibandingkan dengan jumlah investor nasional yaitu sebesar 2,11 persen," ujarnya, saat giat Investival di Swissbell hotel, Senin (25/10/2021).
Lanjutnya, demografi investor nasional per Agustus 2021 didominasi oleh pegawai swasta, negeri dan guru sebesar 33,84 persen dari total investor dan Pelajar sebesar 27,59 persen dari total investor.
Sementara jelasnya, dari sisi pendidikan, jumlah investor nasional didominasi oleh investor dengan tingkat pendidikan maksimal SMA yaitu sebesar 54,89 persen.
"Kondisi ini menggambarkan bahwa investor pasar modal didominasi oleh pelajar. Karenanya kita juga memotivasi siswa atau pelajar nya untuk mengenal industri pasar modal dan belajar berinvestasi sejak dini sehingga dapat memberikan kesempatan dan peluang bagi mahasiswa dan masyarakat untuk berinvestasi dan bertransaksi di industri pasar modal," ungkapnya.
Untuk itu kata Bambang, Bursa Efek Indonesia menawarkan pendirian galeri Investasi baik di perguruan tinggi maupun sekolah sebagai sarana untuk memperkenalkan pasar modal sejak dini kepada dunia akademisi.
"Selain itu, Galeri Investasi ini diharapkan tidak hanya memperkenalkan Pasar Modal dari sisi teori saja akan tetapi juga praktiknya. Kemudian dapat juga menyediakan real time informasi sebagai sarana untuk belajar menganalisa aktivitas perdagangan saham dan menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta praktiknya di Pasar Modal," tutur Bambang Hermanto.
Namun demikian, Bambang menambahkan bahwasanya pangsa industri pasar modal di Lampung saat ini masih relatif kecil dibandingkan dengan industri perbankan dan industri keuangan non bank lainnya.
"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Provinsi Lampung masih belum terlalu melirik industri Pasar Modal," ucap Dia.
Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan bahwa indeks Well Literate penduduk Indonesia masih cukup rendah hanya sebesar 38,03 persen dengan tingkat literasi Provinsi Lampung sebesar 30,97 persen.
Sementara itu, indeks Utilitas Produk dan Jasa Keuangan penduduk Indonesia sebesar 76,19% dengan tingkat inklusi Provinsi Lampung sebesar 61,94 persen.
"Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan produk jasa keuangan oleh penduduk Lampung belum disertai dengan pemahaman yang memadai," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : TANAH LONGSOR DAN POHON TUMBANG DI PEKON KUBU PERAHU, BALIK BUKIT LAMBAR
Berita Lainnya
-
Mahasiswa Universitas Teknokrat Teliti Penguatan Beton dengan Serat Bambu, Kuat Tekan Meningkat 26 Persen
Sabtu, 19 Juli 2025 -
PTPN I Regional 7 Bantu Stabilkan Harga Pangan
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Disdikbud Lampung Bebaskan Siswa Baru Beli Seragam di Mana Saja
Jumat, 18 Juli 2025 -
Dua Bos PT. SGC Dicekal, Kejagung Diminta Segera Tetapkan Tersangka
Jumat, 18 Juli 2025