Pemkot Bandar Lampung Gandeng ITERA Guna Mempercantik Kota dan Mengelola Sampah

Rapat pertemuan Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana bersama ITERA, Kamis (21/10/2021). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Persiapan Kota Bandar Lampung sebagai tuan rumah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menggandeng Institut Teknologi Sumatera (ITERA) untuk mengelola sampah.
Selain itu, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana juga meminta ITERA untuk melakukan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kota dalam upaya Bandar Lampung menuju Smart City.
Eva Dwiana juga berharap ITERA dapat berkontribusi untuk mempercantik dan memperindah Kota Bandar Lampung dengan melakukan penghijauan kampus.
“Bunda berharap Bandar Lampung bisa menjadi kota percontohan bagi pendatang. Semoga ITERA bisa merancang Kota Bandar Lampung menjadi cantik, sehingga setiap mata memandang adalah keindahan,” kata Eva,saat rapat pertemuannya bersama ITERA, Kamis (21/10/2021).
Ia juga berharap permasalahan sampah di Bandar Lampung bisa diminimalisasi dengan teknologi pengolahan sampah yang dibuat oleh ITERA.
Sementara Rektor ITERA Prof. Mitra Djamal mengatakan, saat ini ITERA telah membentuk tim yang nantinya akan berfokus dalam tiga hal penting, yaitu memperindah kota, mengatasi masalah sampah dan mendukung layanan informasi.
“Kami telah merancang penataan kota, mulai dari gerbang masuk, hingga pusat kota mulai dari penataan pedestrian, bus kota, monumen yang menjadi ikon, hingga menampilkan aksen seni lewat beragam mural,” kata Mitra, pada pertemuan itu.
Lalu tim tersebut juga akan merancang beberapa segmen dengan mencontoh konsep jalan-jalan nasional dan internasional yang sudah dikenal.
“Kami bagi ke beberapa segmen seperti nanti ada segmen Jl. Z.A. Pagar Alam yang akan mencontoh konsep Jl. Boulevard Palem Raya di Tangerang, Jl. Teuku Umar mencontoh Orchard Road di Singapura, dan Jl. Jendral Sudirman-Taman Gajah dengan presiden Taman KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia,” ujarnya.
“Sekarang konsep pengolahan sampah itu harus ada nilai ekonomi nya, Kami melihat pasar-pasar seperti Pasar Pasir Gintung itu potensi sampah nya 11 ton, perlu menerapkan pengolahan sampah dengan sistem Manajemen Sampah Zero (Masaro),” tambahnya.
Mitra Djamal menambahkan, Masaro yang dirancang ITERA tersebut akan mengubah sampah organik menjadi pupuk cair. Sementara sampah non organik akan diolah dengan alat pembakar, hingga dapat menghasilkan beberapa produk seperti pengawet kayu, pestisida organik dan media tanam.
“Kemudian untuk sistem informasinya, kami sudah melakukan pengembangan akses layanan informasi publik yang terintegrasi. Akan ada beberapa aplikasi yang nantinya bisa memudahkan layanan informasi masyarakat agar bisa diakses dengan smart phone,” tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : TANAH LONGSOR DAN POHON TUMBANG DI PEKON KUBU PERAHU, BALIK BUKIT LAMBAR
Berita Lainnya
-
'Jung Sarat' Antar UKM Tari Teknokrat Raih Juara 2 Nasional di Ajang Fellasia 2025 Universitas Brawijaya
Selasa, 08 Juli 2025 -
Dari 48 OPD di Pemprov Lampung, Baru 7 Tuntaskan Tender Proyek
Selasa, 08 Juli 2025 -
Komisi II DPRD Lampung: Salurkan Bantuan yang Menjangkau Petani dan Masyarakat Kecil
Senin, 07 Juli 2025 -
Universitas Saburai Sosialisasikan Program Studi di Polres Pesawaran
Senin, 07 Juli 2025