Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kecelakaan lalu lintas di jalan lintas timur selama 10 bulan terakhir (Januari - Oktober) tercatat 151 kejadian, dan 88 pengguna jalan tewas, serta kerugian materi mencapai Rp627 juta lebih.

Kanit Laka Polres Lampung Timur, Bripka Ferdy Chandra Saputra mengatakan, 51 kasus kecelakaan dengan rincian korban meninggal dunia dengan jumlah 88 orang, kemudian luka beratnya 48 orang, sedangkan untuk luka ringan sebanyak 126 orang.

Dari peristiwa tersebut, kerugian materiil mencapai Rp627.600.000, total kendaraan yang terlibat kecelakaan 80 persen dialami pengemudi sepeda motor. Faktor kecelakaan atau penyebab kecelakaan lalu lintas salah satunya adalah perilaku pengendara atau pengemudi yang kurang memahami peraturan berlalu lintas.

"Kemudian minimnya rambu-rambu lalu lintas marka jalan yang sudah tidak terlihat, kemudian lampu penerangan jalan, juga menjadi faktor kecelakaan," kata Ferdy.

Peristiwa kecelakaan di 2021 bila dibanding dengan tahun sebelumnya cukup meningkat, upaya-upaya yang sudah di lakukan mengundang forum lalu lintas yang terdiri dari Dinas PU Kabupaten Lampung Timur, Dinas Perhubungan, kemudian Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) rayon 6 Bengkulu Lampung, dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

Sedangkan titik-titik jalan yang rawan kecelakaan di jalan nasional ada tiga titik, di daerah sekampung udik tepatnya di KM 45, kurang lebih ada 6 kasus.

Kemudian di jalan umum desa siraman tepatnya di Kecamatan Pekalongan KM 66 ada 4 kasus kemudian di jalan desa Labuhan Ratu kecamatan Labuhan Ratu, KM 183 sampai dengan KM 184, kurang lebih ada 9 kasus.

"Sementara kondisi jalan lintas timur dari Kecamatan Way Bungur hingga Kecamatan Pasir Sakti cukup bagus, yang perlu dibenahi rambu atau Marka jalan dan penerangan lampu jalan perlu dimaksimalkan," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : 6 PETUGAS DAMKAR BANTU WARGA LEPASKAN CINCIN PAKAI GERINDA