Kupastuntas.co, Lampung Utara - Rehabilitasi jalan ruas Ketapang-Negara Ratu, Negara Batin, Lampung Utara (Lampura) dengan pagu anggaran lebih dari Rp1,5 miliar dikeluhkan warga. Pasalnya proyek tersebut tidak terpasang papan proyek, sehingga mengabaikan transparansi publik.

Salah satu warga Desa Negara Bumi RT 08 RW 03 mengatakan bahwa masyarakat mengeluhkan dan juga kebingungan kalau ditanya proyek tersebut darimana, karena tidak ada informasi pendukung.

"Kami masyarakat sini (Negara Bumi) bingung ini proyek apa dan darimana, karena tidak ada papan proyek. Bahkan pekerja nya orang luar semua, dari daerah Pringsewu," jelas warga yang enggan disebutkan namanya.

Pantauan Kupastuntas.co di lapangan, pekerja drainase dan penggalian parit dengan alat berat tanpa dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan rambu K3 Konstruksi.

Sementara Pengawas lapangan Proyek, Toyo menjelaskan bahwa papan proyek memang belum terpasang dan berada di mess, demikian halnya dengan rambu K3 konstruksi diakui memang kurang.

"Ini proyek Provinsi bang, PUPR dan kalau papan proyek masih di mess dengan pagu anggaran Rp1,5 Miliar, lebih pasnya saya lupa. Sedangkan kalau APD pekerja, mereka bandel," jelas Toyo, saat dikonfirmasi, Rabu (20/10/2021).

Ketika ditanya spesifikasi pemasangan batu pada drainase yang menggunakan ukuran terlalu kecil dan diduga kurang volume serta kualitas rendah, pengawas mengaku karena pengiriman dari suplayer memang demikian, sehingga harus dipasang dan pemasangan sesuai instruksi perusahaan.

"Memang terlalu kecil ukuran batunya untuk Drainase, tapi dikirimnya itu maka dipasang. Kalau pasangan batu ya begitu, yang jelas proyek ini rehabilitasi jalan sepanjang 800 meter dan  pembangunan drainase," ungkapnya.

Berdasarkan data dari LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik Provinsi Lampung, diketahui Rehabilitasi ruas jalan Ketapang - Negara Ratu tahun anggaran 2021 dengan pagu anggaran Rp1.567.489.000 dengan pemenang kontrak CV BS. (*)

Video KUPAS TV : TAK ADA AIR BERSIH YANG LAYAK, WARGA LAMBAN BHAYANGKARA PROTES KE DEVELOPER