• Jumat, 17 Januari 2025

Program Sandes Padat Karya Desa Margorejo Lampura Dikeluhkan Warga

Senin, 18 Oktober 2021 - 19.45 WIB
853

Program Sandes Padat Karya Desa Margorejo Lampura. Foto: Riki/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Program Sanitasi Pedesaan (Sandes) Padat Karya tahun 2021 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Provinsi Lampung, tepatnya di Desa Margo Rejo, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara (Lampura) dikeluhkan warga.

Pasalnya pembangunan bilik Sanitasi dan septic tank dengan anggaran mencapai Rp1 miliar untuk 100 titik pekerjaan, tidak ditemukan papan proyek maupun papan informasi pelaksanaan, dan diduga pekerjaan program tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

Seperti halnya penggunaan atap baja ringan tidak ditemui kode seri yang sesuai dengan standard pemakaian yang ditentukan berdasarkan profil Standar Nasional Indonesia (SNI) dan pemasangan pipa dengan kualitas asal-asalan.

Salah satu warga yang minta namanya dirahasiakan menjelaskan, selain tidak mengetahui jelas anggaran pekerjaan tersebut, pihaknya hanya menerima bantuan dan diwajibkan menggali lubang septic tank secara mandiri.

"Saya diminta menggali sendiri 3 lubang pembuangan, namun karena tidak kuat maka diupahkan sebesar Rp450.000, dan kalau pekerjaan itu kami tidak tahu jelas," ungkap warga.

Ditempat yang sama, atas pengakuan pekerja disebutkan bahwa pekerjaan sanitasi tersebut diborongkan ke pihak ketiga dengan nilai Rp7 juta per rumah.

"Setahu saya ada tiga pengerjaan, kalau kami membuat bilik kamar mandi/WC dengan upah borongan Rp1 juta sampai selesai, yang mengecat beda, dan atap rangka baja berbeda lagi, totalnya Rp7 juta," jelas Pekerja.

Pembangunan sanitasi dengan kriteria desa yang memiliki angka stunting dan pengangguran yang tinggi, tertinggal dan berkembang tersebut, diharapkan dengan pekerjaan secara swakelola mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat, namun sangat disayangkan pengerjaan dengan sistem borong.

Menanggapi hal itu, Ketua Swadaya Masyarakat Desa Margo Rejo, Sugiyono, didampingi bendahara mengatakan, papan proyek memang tidak terpasang dan berkilah bahwa pekerjaan telah sesuai standar.

"Papan proyek itu pernah dipasang mungkin lepas. Kalau pekerjaan galian yang dilakukan warga itu bentuk swadaya masyarakat," jelas Sugiyono, saat dikonfirmasi, Senin (18/10/2021) sore.

Dia juga menjelaskan bahwa pekerjaan itu padat karya, dan terkait kode seri atap rangka baja mungkin pemasangan yang terbalik sehingga tak terlihat.

"Bisa dicek di gudang saya, pipa nya Wavin semua kok. Kalau atap baja ringan mungkin karena pemasangan terbalik," imbuh Sugioyono.

Saat disinggung pekerjaan yang diborongkan Rp7 juta per rumah, Ia enggan berkomentar dan saat diminta menunjukkan papan proyek dan papan informasi pelaksanaan, Sugioyono mengungkapkan akan mengirimkan via WhatsApp. (*)


Video KUPAS TV : TAK ADA AIR BERSIH YANG LAYAK, WARGA LAMBAN BHAYANGKARA PROTES KE DEVELOPER