Masyarakat Diminta Ikut Terlibat Guna Optimalkan Mitigasi Bencana

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat dimintai keterangan, Senin (18/10/2021). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berupaya mengoptimalkan mitigasi bencana dengan melibatkan masyarakat sekitar terlebih yang tinggal di daerah rawan bencana.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan, dalam penanggulangan becana alam tidak bisa hanya mengandalkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun, peran serta masyarakat juga sangat diperlukan.
"Mitigasi bencana kita ini harus kuat. Mulai dari pelatihan, pencegahan, dan juga antisipasi. Terlebih untuk masyarakat yang tinggalnya didaerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor hingga tsunami," kata dia saat dimintai keterangan, Senin (18/10/2021).
Ia melanjutkan, dengan adanya mitigasi bencana tersebut diharapkan masyarakat Lampung bisa segera mengambil langkah cepat jika sewaktu-waktu di daerah ditempat tinggalnya diterpa bencana alam.
"Masyarakat juga harus tahu sehingga tidak hanya petugas saja. Karena daerah yang ditinggali masyarakat, itu masyarakat nya harus tahu. Kalau terjadi bencana mereka tahu apa yang harus dilakukan," kata dia.
Menurutnya, pelatihan mitigasi bencana yang langsung melibatkan masyarakat tersebut diharapkan dapat berjalan dengan optimal pada tahun anggaran 2022 mendatang. BPBD kabupaten/kota juga diminta untuk menyiapkan anggaran.
"Rencananya ini akan kami maksimalkan pada tahun anggaran 2022. Dari awal tahun nanti kita mulai perbanyak pelatihan mitigasi bencana yang melibatkan masyarakat secara langsung," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudy Syawal Sugiarto mengatakan, pelatihan mitigasi bencana tersebut juga akan dimaksimalkan dengan peran desa tangguh dan pelatihan rescue.
"Untuk program penanggulangan bencana ini kita terus optimalkan pelatihan mitigasi yang juga erat kaitannya dengan desa tangguh dan juga peran relawan rescue," ungkapnya.
Ia melanjutkan, untuk langkah antisipasi adanya bencana alam memasuki musim penghujan akhir tahun ini pihaknya telah memiliki posko pelaporan bencana yang beroperasi 1x24 jam.
"Kalau memang bencana masih bisa ditangani BPBD setempat maka akan ditangani. Tapi kalau kekurangan peralatan atau sebagainya langsung koordinasi ke provinsi untuk dilakukan tindak lanjut oleh Satgas," kata dia.
Menurutnya, untuk membantu penanganan bencana didaerah pihaknya telah menyiapkan 30 orang anggota yang akan dibantu oleh relawan serta forum penanggulangan bencana yang ada di Provinsi Lampung.
"Kami punya satgas 30 orang tapi kita juga ada relawan dan forum penanggulangan bencana. Isinya macam-macam seperti rescue relawan Lampung jadi bisa kita maksimal kan," kata dia.
Ia juga menuturkan jika 15 kabupaten/kota di Lampung rawan bencana alam mulai dari banjir hingga tanah longsor. Karenanya, masyarakat diminta untuk terus mengupdate informasi terkini terkait dengan cuaca.
"Kita terus menyebarluaskan informasi tentang waspada bencana yang dirilis oleh BMKG dan BNPB. Kami juga menyebarkan surat edaran kepada BPBD kabupaten/kota," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : KELUHAN WARGA SEBAGAI INOVASI DISDUKCAPIL PROV. LAMPUNG OPTIMALKAN PELAYANAN PUBLIK
Berita Lainnya
-
Peneliti ITERA Temukan Senyawa dari Murbei Berpotensi Sebagai Obat Antikanker Serviks
Senin, 07 Juli 2025 -
Dukung Program Tiga Juta Rumah, Pemkot Bandar Lampung Bebaskan BPHTB untuk Warga Kurang Mampu
Senin, 07 Juli 2025 -
Tingkatkan PAD, Pemkot Bandar Lampung Tambah 300 Tapping Box
Senin, 07 Juli 2025 -
Penunjukan Firsada Jadi Komisaris Utama Bank Lampung Lewat Fit and Proper Test OJK
Senin, 07 Juli 2025