Hasil Evaluasi PTM Terbatas, Sekolah di Bandar Lampung Terapkan 4 Jam Pembelajaran

suasana PTM terbatas di SDN Sumur Batu, Senin (18/10/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Setelah sebulan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Bandar
Lampung, pemerintah setempat mengevaluasi kebijakannya dengan menambah kuota
jam pada jenjang SMP yang kini menerapkan 4 jam pembelajaran.
Plt. Kepala Dinas
Pendidikan kota Bandar Lampung, Eka Afriana mengaku, PTM kali ini sudah ada
sekolah yang ditambah jam pelajarannya, tapi ini hanya sekolah tertentu seperti
di SMPN 2, karena sekolah harus bisa menyikapi dengan penambahan 2 jam.
"Cuma beberapa
sekolah saja mungkin sekitar 10 sekolah yang PTM 4 jam untuk SMP, sementara SD
belum. Karena kita ingin melihat progres PTM di sekolah, dimana protokol
kesehatan mereka, yang kita tekankan sekolah bisa menjaga murid dan guru,"
ujarnya, saat dimintai keterangan, Senin (18/10/2021).
Ia juga menjelaskan, belum
semua sekolah buka karena saat ini hanya sekolah yang di beri Surat Perintah
Tugas (SPT) saja yang melaksanakan PTM. Menurutnya, sekolah yang diberikan
penambahan jam pelajaran untuk bisa menyikapinya, seperti menyiapkan
kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan.
"Artinya apa
saja yang dilakukan anak di dalam ruangan. Jangan sampai penambahan 2 jam itu
akan membuat anak bosan di dalam ruangan, jadi ini yang harus disikapi oleh
sekolah," katanya.
"Harus ada mata
pelajaran tambahan yang diberikan juga, karena sebelumnya dua jam itukan hanya
diberikan mata pelajaran inti saja," timpalnya.
Hingga saat ini
lanjutnya, belum ada anak yang diperbolehkan untuk bermain di luar karena
memang tidak ada jam istirahat. Dan sampai sekarang belum ada keluhan alias semuanya
aman-aman saja.
"Karena saat ini kita lebih mencoba agar mereka bisa membiasakan diri dengan kondisi dan keadaan kita yang sekarang ini. Seperti penggunaan masker dan prokes lainnya, mudah-mudahan itu tertanam untuk melakukan protokol kesehatan ini sampai seterusnya. Kalau ini bisa dilakukan semua maka siswa lainnya semua bisa masuk," ucap Eka.
Sementara itu, Kepala
SMP N 25 Bandar Lampung, Nurmalia menyampaikan, siswa yang melaksanakan PTM
baru kelas 9 karena mereka yang sudah divaksinasi dan itu memakai sistem ganjil
genap sesuai nomor absennya.
Sebelum masuk ruangan
terangnya, siswa wajib mencuci tangan yang telah disiapkan lalu kemudian baru
dilakukan pengecekan suhu tubuh.
"Yang pasti kita
tidak boleh kendor penerapan PTM pada kelas 9 ini masih terus dipantau. Dan
alhamdulillah sampai saat ini lancar-lancar saja," kata Nurmalia.
Sementara lanjutnya,
untuk siswa kelas 7 dan 8 yang tidak memiliki kuota atau HP untuk belajar
daring, sekolah juga menyediakan tugas secara luring dengan nantinya orang tua
dapat mengambil tugasnya di sekolah.
"Sekolah juga
dapat bantuan Ipad 300 buah. Nah sebagian kita berikan ke siswa yang tidak
memiliki Android, dengan catatan hanya dipakai untuk pembelajaran daring
saja," ungkapnya.
Untuk di tingkat SD,
hari ini kelas 5 sudah melakukan PTM terbatas. Seperti halnya di SDN Sumur
Batu.
"Alhamdulillah, kelas 5 hari ini baru masuk. Karena sebelumnya baru kelas enam saja yang melakukan PTM," ujar Kepala SDN Sumur Batu, Hartati. (Sri)
Video KUPAS TV : UPAYA DINAS KESEHATAN MEMPERCEPAT VAKSINASI DI LAMPUNG (BAGIAN 1)
Berita Lainnya
-
Peneliti ITERA Temukan Senyawa dari Murbei Berpotensi Sebagai Obat Antikanker Serviks
Senin, 07 Juli 2025 -
Dukung Program Tiga Juta Rumah, Pemkot Bandar Lampung Bebaskan BPHTB untuk Warga Kurang Mampu
Senin, 07 Juli 2025 -
Tingkatkan PAD, Pemkot Bandar Lampung Tambah 300 Tapping Box
Senin, 07 Juli 2025 -
Penunjukan Firsada Jadi Komisaris Utama Bank Lampung Lewat Fit and Proper Test OJK
Senin, 07 Juli 2025