Miris, Puluhan Tahun Dusun Kandis dan Sindang Sari Tanggamus Tak Tersentuh Pembangunan

Sejumlah anggota Polres Tanggamus harus jalan kaki menuju Dusun Kandis dan Sindang Sari Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur yang kondisi jalannya rusak parah.
Kupastuntas.co, Tanggamus - Kondisi Dusun Kandis dan Sindang Sari di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, masih tetap tertinggal dan terisolir, kendati letaknya hanya satu kilometer dari kantor Bupati Tanggamus.
Dusun di lereng Gunung Tanggamus ini sejak Kabupaten Tanggamus terbentuk pada 21 Maret 1997, atau sudah 24 tahun tidak tersentuh pembangunan apapun baik oleh Pemkab Tanggamus maupun Pemprov Lampung.
Bila di beberapa daerah dalam wilayah Kabupaten Tanggamus, sedang digencarkan pembangunan sarana dan prasarana dan infrastruktur oleh pemerintah, ambil contoh di Kecamatan Sumberejo, yang merupakan kampungnya Wakil Bupati Tanggamus, A.M. Syafi'i, dengan jalan yang mulus sampai ke pelosok.
Namun kenyataan ini berbanding terbalik dengan kondisi Dusun Kandis dan Sindang Sari. Pasalnya, jalan menuju dua dusun ini tidak bisa dilalui, karena kondisi jalan tanah yang ada kondisinya sudah "hancur lebur". Belum satu-satunya jembatan kayu yang menghubungkan dua dusun ini ke dunia luar, kondisinya sudah lapuk.
Sudah 41 tahun sejak jalan ini dibuka dengan gotong royong oleh masyarakat setempat tak pernah tersentuh pembangunan sama sekali. Untuk menuju dusun terpencil itu harus berjuang keras, itupun hanya bisa di akses kendaraan roda dua jenis trail atau off road.
Jangan harap kendaraan roda empat bisa menembus dusun tersebut. Sebab, satu-satunya akses ke lokasi ini hanya berupa jalan tanah yang dipenuhi tanah liat, dan harus melewati jembatan kayu yang sudah lapuk.
Untuk menuju lokasi ini ada dua jalan, pertama melalui komplek perkantoran Pemkab Tanggamus melewati tower BTS sejauh 1 kilometer dengan kontur jalan terjal dan rusak berbatu serta 'ngerel' yang belum pernah diperbaiki pemerintah. Atau dari Jalinbar (Beton) lewat Dusun Umbul Baru Pekon Tanjung Jati dengan jalan tanah yang sangat licin dan rusak parah.
Aliran listrik baru masuk tahun 2015, itu pun dengan perjuangan luar biasa. Dimana warga bergotong royong menggotong tiang listrik dari Beton (sebuah tempat di pinggir jalan raya/jalinbar) hingga Dusun Kandis sejauh 3 kilometer.
Tak ada fasilitas kesehatan, warga yang mau berobat atau melahirkan harus ke Kecamatan Gisting sejauh 10 kilometer atau ke Puskesmas Pasar Simpang, Kecamatan Kotaagung Timur sejauh 7 kilometer.
Hanya ada satu unit sekolah, yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Hidayah yang mirip kandang kambing. MI ini pun sekolah fillial atau kelas jauh yang berinduk pada MI Mathlaul Anwar (MIMA) Kelurahan Baros, Kecamatan Kotaagung. Akibatnya banyak anak putus sekolah. Sebab, untuk melanjutkan ke tingkat lebih tinggi terkendala lokasi yang terpencil dan jauh.
Lani (45), warga Kandis mengaku warga sudah bosan berharap, agar pemerintah sedikit saja memberikan perhatian terhadap kehidupan mereka yang seperti di anak tirikan. Terutama meminta agar akses jalan dibangun seperti wilayah lain di Tanggamus. Dan para pejabat dan anggota DPRD bisa berkunjung dan melihat langsung kehidupan warga.
Sebab selama ini, warga setempat hanya berhubungan dengan pemerintah dan anggota DPRD hanya sekali dalam lima tahun.
"Pemerintah, seperti bupati dan anggota dewan datang ke sini kalau musim pilkada atau pileg. Biasanya saat itu mereka sering datang untuk meraih simpati, janji ini itu, termasuk membangun jalan. Setelah pemilihan selesai tidak kelihatan lagi," kata Lani kepada Kupastuntas.co, Minggu (10/10/2021).
Sohari (65), tokoh masyarakat, impian dan harapan warga setempat selama berpuluh tahun adalah, jalan yang diaspal, mulus, sehingga bisa membuka keterisoliran dan ketertinggalan. "Jadi impian dan harapan terbesar kami adalah jalan yang bagus," ujar Sohari.
Dikatakan Sohari, jalan tanah yang ada saat ini merupakan akses satu-satunya untuk warga yang semuanya bermata pencaharian sebagi petani dan pekebun. Juga akses anak-anak menuju ke sekolahan.
"Kalau jalan ini bagus, maka kehidupan kami yang tertinggal dan terpencil akan berganti kepada kehidupan lebih baik. Sebab potensi sayur, pisang, kopi, pala dan buah-buahan dari tempat kami yang melimpah, tidak ada harganya manakala jalannya rusak parah," katanya.
"Tolong lah kami Bunda Dewi Handajani (Bupati Tanggamus), pak Syafi'i (wakil bupati) dan anggota dewan. Tolong perhatikan kami, kami ini juga anak-anak Tanggamus, butuh sentuhan pembangunan, terutama jalan," kata Sohari lagi. (*)
Video KUPAS TV : PEMKOT BANDAR LAMPUNG HIBAHKAN LAHAN DAN BANGUNAN KE POLSEK TELUK BETUNG TIMUR
Berita Lainnya
-
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025 -
Tradisi Adat Pangan Balak Warnai HUT Desa Sukajaya di Tanggamus, Ketika Warisan Budaya Menyatukan Warga
Jumat, 04 Juli 2025 -
Pemkab Tanggamus Targetkan Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen pada 2025
Jumat, 04 Juli 2025 -
Teror Buaya Way Semaka Berakhir, Sang Predator Berhasil Ditangkap
Jumat, 04 Juli 2025