BKKBN Lampung Edukasi Calon Pengantin untuk Tekan Kasus Stunting

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Lampung, melakukan edukasi dan pendampingan kepada calon pengantin sebagai salah satu upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Lampung.
"Kita pendekatan dengan remaja yang akan menikah itu minimal 3 bulan sebelumnya. Kita kawal agar mereka betul-betul sehat dan program hamil yang sehat juga sehingga bayi yang lahir juga sehat," kata Plt Kepala BKKBN Provinsi Lampung, Rudy Budiman saat dimintai keterangan, Minggu (10/10/2021).
Ia melanjutkan selain melakukan pendampingan terhadap remaja yang siap menikah, BKKBN juga memberikan pendampingan kepada wanita hamil serta ibu-ibu yang memiliki anak balita agar gizi nya tercukupi.
"Jadi sejak 1000 hari pertama kehidupan itu kita kawal semua. Di lapangan juga kita tidak sendiri namun melibatkan berbagai unsur seperti Bidan Desa, kader PKK dan juga kader posyandu," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya program tersebut dinilai mampu menekan pertumbuhan angka stunting. Selain itu dengan adanya partisipasi semua masyarakat maka penumpasan gizi buruk dan stunting dapat dilakukan untuk mencapai Indonesia Emas 2040.
"Seluruh elemen masyarakat baik pemerintah maupun swasta diajak untuk terus. Karena jika stunting tidak tertangani dengan baik maka akan berkontribusi terhadap SDM yang kualitasnya rendah," kata dia.
Ia merincikan pada tahun 2020 balita yang mengalami stunting paling banyak di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 6.902 anak, Tanggamus 5.763 anak, Lampung Timur 4.089 anak, Tulang Bawang 3.967 anak.
Selanjutnya Bandar Lampung 3.538 anak, Lampung Selatan 3.392 anak, Lampung Utara 2.763 anak, Pringsewu 2.624 anak, Mesuji 2.186 anak, Lampung Barat 2.133, Way Kanan 1.848 anak, Pesawaran 1.724 Tulangbawang Barat 1.665 anak, Metro 723 anak dan Pesisir Barat 264 anak.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan, saat ini angka stunting di Provinsi Lampung berada di angka 26 persen dibawah nasional yang berada diangka 27 persen.
"Angka stunting kita di bawah nasional dan ini angka semoga masih bisa kita tekan terus. Kita terus upayakan untuk intervensi ibunya karena kalau sudah lahir stunting, tidak bisa apa-apa lagi," kata dia.
Menurutnya, guna mencegah angka stunting maka saat ibu mengandung harus mendapatkan gizi yang cukup sejak 1000 hari awal kehidupan. (*)
Video KUPAS TV : ANAK 14 TAHUN DI LAMSEL DIDUGA DIANIAYA OKNUM POLISI
Berita Lainnya
-
Ramai Grup Pasangan Sejenis di Medsos, Sosiolog Ingatkan Peran Keluarga dan Negara
Senin, 09 Juni 2025 -
Tahun Ajaran 2025/2026 Uang Komite Dihapus, MKKS SMA Lampung Siap Taat
Senin, 09 Juni 2025 -
DPRD Lampung Dukung Kebijakan Pembebasan Uang Komite, Deni Ribowo: Upaya Tingkatkan IPM
Senin, 09 Juni 2025 -
Amankan WSL Krui Pro, Polda Lampung Gelar Operasi Tuhuk Krakatau 2025
Senin, 09 Juni 2025