HNSI Lamtim Sebut Nelayan yang Tenggelam di Laut Labuhan Maringgai Tak Miliki Izin Berlayar
Anggota Polairud dan Basarnas melakukan pencarian nelayan yang tenggelam di Laut Labuhan Maringgai. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung Timur (Lamtim) menilai tenggelamnya awak kapal di perairan Laut Labuhan Maringgai merupakan kecerobohan Syahbandar, Rabu (6/10/2021).
Wakil HNSI Lampung Timur, Andi Baso mengatakan, seharusnya Syahbandar bisa melakukan antisipasi dengan melakukan kroscek setiap kapal yang hendak berlayar dan kapal yang pulang berlayar.
"Namun selama ini Syahbandar tidak melakukan pengecekan kapal, terkait kelengkapan keamanan awak kapal dan kondisi kapal, layak atau tidak kapal melakukan operasi di tengah laut," kata Andi Baso.
Baca juga : Hari Kedua Pencarian, Nelayan Hilang di Laut Labuhan Maringgai Belum Ditemukan
Andi Baso mengatakan, dari 1.600 kapal sudah bisa dipastikan, 80 persen kapal yang berlayar tidak dalam pantauan Syahbandar, sehingga peristiwa tenggelam nya Fauzi bisa dijadikan acuan ke depannya agar Syahbandar berperan lebih aktif.
"Pemerintah setempat seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga memiliki peran, dengan melakukan sosialiasi tentang keamanan berlayar," lanjutnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Syahbandar Pelabuhan Labuhan Maringgai, Zainal menegaskan, bukan Syahbandar tidak perhatian atau peduli, namun nelayan sendiri yang memilih melakukan aktivitas berlayar dengan cara ilegal, dengan tidak melaporkan aktivitas nya ke laut.
"Kalau nelayan melapor sebelum berlayar, pasti kami lakukan penegasan. Jika tidak memiliki perlengkapan keamanan atau mesin tidak layak, maka tidak akan kami beri izin," kata Zainal.
Menurutnya, mayoritas aktivitas nelayan di Pesisir Lampung Timur tidak memiliki surat berlayar, jadi wajar kata Zainal, jika terjadi kecelakaan korban tidak pernah mendapat asuransi dari pemerintah.
"Bukan Syahbandar yang salah, yang tidak berperan melainkan nelayan yang kurang berperan aktif, yang tidak menyadari aktivitas ilegalnya," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Polairud, AKP Mawardi mengatakan, pencarian korban Fauzi masih berlanjut, dan hari ini merupakan pencarian ke tiga.
"Untuk hari ini pencarian korban menerjunkan dua kapal dengan melibatkan 3 Polairud dan 6 anggota Basarnas," ungkapnya.
Pencarian dilakukan dua sift, pertama pagi hingga siang, dan kedua siang hingga sore hari.
"Ini hari ketiga, biasanya korban tenggelam di laut jika sudah tiga hari sudah mengapung, mudah mudahan hari ini korban bisa kami temukan," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : PEMKOT BANDAR LAMPUNG HIBAHKAN LAHAN DAN BANGUNAN KE POLSEK TELUK BETUNG TIMUR
Berita Lainnya
-
Samsat Drive Thru Diluncurkan di Mataram Baru, Permudah Wajib Pajak Lampung Timur
Minggu, 28 Desember 2025 -
Banjir Rendam Asrama Putri Pesantren di Lamtim, 980 Santri Dipindahkan Sementara
Jumat, 26 Desember 2025 -
20 Rumah Terdampak Banjir di Sribahwono Lampung Timur
Jumat, 26 Desember 2025 -
Cahaya Natal Menyatukan Keluarga, Ibadah Malam Kudus Berlangsung Khidmat di Gereja Santo Petrus Braja Asri Lamtim
Rabu, 24 Desember 2025









