Omset Turun, Pedagang Pasar Tradisional di Lamtim Ikuti Pelatihan Sekolah Pasar
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Omset pendapatan turun hingga mencapai 40 persen, para pedagang pasar tradisional di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) mengikuti program Sekolah Pasar.
Kabid pengelolaan pasar Lampung Timur, Edy Susilo mengatakan, selama pandemi Covid-19 penurunan omset dari pedagang pasar daerah mencapai 40 persen, hal itu disebabkan dengan kondisi pandemi, sehingga konsumen lebih menikmati belanja secara online.
"Yang paling berasa yakni pedagang kelontongan, perlengkapan tubuh seperti pakaian, sepatu dan sejenisnya, karena barang barang tersebut mudah di pesan secara online," kata Edy Susilo, Selasa (5/10/2021).
Edy menjelaskan di Lampung Timur terdapat sembilan pasar daerah, antara lain berada di Kecamatan Way Jepara, Labuhan Maringgai Melinting, Rajabasalama, Sukadana, Sekampung Purbolinggo, Raman Utara dan Kecamatan Pekalongan.
Menyikapi persoalan tersebut, Joni Yulfan, perwakilan dari PT Kokek, yang bekerjasama dengan Kementerian perdagangan, mengatakan perilaku pedagang pasar tradisional harus bisa merubah kondisi pasar tradisional serasa seperti pasar modern, dan perlu peran dari pemerintah setempat.
"Sepertinya sulit, tapi itu bisa dilakukan, kuncinya harus ada kepercayaan diri dalam diri pedagang pasar tradisional sendiri," terang Yulfan.
Maka dari itu Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan PT Kokek untuk memberikan pemahaman kepada pedagang pasar tradisional melalui program sekolah pasar se-Indonesia.
"Ada 40 pasar tradisional yang ada di 25 Provinsi mendapat penerapan sekolah pasar," ujarnya.
"Salah satunya Pasar Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, hari ini (Selasa), pedagang pasar tradisional mendapat sedikit pemahaman soal pasar, melalui program sekolah pasar yang di selenggarakan oleh Kemendag," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : PEMKOT BANDAR LAMPUNG HIBAHKAN LAHAN DAN BANGUNAN KE POLSEK TELUK BETUNG TIMUR
Berita Lainnya
-
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025 -
Nelayan di Lampung Timur Tewas Diduga Akibat Ledakan Bom Ikan
Minggu, 26 Januari 2025 -
Kejati Lampung dan Tim Ahli Unila Periksa Gerbang Rumdis Bupati Dawam Rahardjo
Jumat, 24 Januari 2025