• Sabtu, 20 April 2024

Wagub Nunik: Generasi Muda Harus Jadi Kekuatan Menjawab Tantangan Zaman

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 22.04 WIB
241

Webinar yang diadakan oleh DPD Pemuda Batak Bersatu (PBB) Lampung dengan tema 'Memperkuat Solidaritas Kebangsaan Pasca Pandemi Covid-19 untuk Percepatan Pengembangan Sumber Daya Pemuda di Provinsi Lampung', Sabtu (2/10/2021). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim (sering disapa Nunik), mengajak generasi muda yang ada di Lampung untuk terus meningkatkan kemampuan agar bisa memberikan perubahan sekaligus menjawab tantangan zaman yang terus berkembang setiap saat.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber Webinar yang diadakan oleh DPD Pemuda Batak Bersatu (PBB) Lampung dengan tema 'Memperkuat Solidaritas Kebangsaan Pasca Pandemi Covid-19 untuk Percepatan Pengembangan Sumber Daya Pemuda di Provinsi Lampung', Sabtu (2/10/2021).

"Di Provinsi Lampung ini lebih dari 40 persen warga nya adalah usia muda. Ini harus disiapkan baik skill maupun keterampilan yang penuh untuk menghadapi situasi sulit dan bisa menjawab tantangan perkembangan zaman," kata Nunik, saat memberikan keterangan.

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sudah terjadi hampir dua tahun lamanya memaksa pemuda untuk terus berfikir kritis dan juga kreatif. Pandemi tidak hanya berdampak dari sektor kesehatan saja namun juga ekonomi dan juga sosial.

"Adanya Covid-19 ini mempercepat kita untuk belajar lebih cepat dan juga kreatif dengan menjawab perkembangan zaman. Ini pekerjaan bersama untuk memetakan apa saja kemungkinan yang timbul dimasa yang akan datang. Seperti pandemi ini yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan," lanjutnya.

Generasi muda memiliki peran yang sangat strategis dalam penanggulangan dampak akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut lantaran pemuda memiliki semangat juang dan solidaritas yang tinggi.

"Setelah adanya pandemi kita bisa merasakan bahwa solidaritas antar pemuda semakin tumbuh, dimana saling bergotong royong melawan pandemi. Saling membantu seperti bagi-bagi masker, handsanitizer dan sebagainya," terangnya.

Ia melanjutkan, pemerintah daerah sempat merasakan kesulitan dalam penanganan Covid-19 meski telah melakukan recofusing anggaran. Namun kesulitan tersebut dapat terjawab dengan hadirnya para pemuda yang hadir dan saling membantu.

"Solidaritas pemuda di pasca pandemi seperti tanaman bertemu pupuk. Dimana yang memupuk solidaritas adalah kesulitan dan tantangan yang dijawab oleh pemuda. Gerakan solidaritas yang paling cepat adalah dari pemuda," ungkapnya.

Sementara itu Founder dan Executive Director IDNext Leader Foundation, Hokkop Situngkir mengatakan, akibat begitu tinggi solidaritas antar sesama membuat Indonesia sempat dijuluki sebagai the most country in the word.

"Dimana 53 persen kegiatan relawan langsung turun ke masyarakat bukan hanya kasih badan, tetapi 78 persen kegiatan yang mengeluarkan uang. Bahkan sampai kasih bantuan uang ke negara lain," kata Hokkop Situngkir.

Ia menambahkan, relawan yang turun ke lapangan tersebut ialah para kaula muda. Namun untuk dapat menjawab tantangan jaman, maka masyarakat Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi relawan, namun juga menjadi negara produsen.

"Sekarang ini orang yang duduk di belakang komputer yang main teknologi, ia menjadi orang yang bisa bertahan ditengah pandemi. Sekarang yang mampu menciptakan produk adalah ia yang dapat bertahan," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : DANLANAL LAMPUNG BERI TALI ASIH KE ATLET HAPKIDO PERAIH MEDALI PON