Harga Gabah Menurun, Kadis Pertanian Kusnardi : Akibat Musim Kemarau

Kepala Dinas Pertanian Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung merilis harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun sebesar 4,24 persen atau sekitar Rp189,36 per kilogram di bulan September 2021.
Turunnya harga GKP tersebut, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung menyebutkan karena padi yang ditanam di musim Gadu atau kemarau yang biasanya jatuh pada periode April sampai September, sehingga mempengaruhi harga.
"Iya saat ini kan karena musim Gadu atau kemarau yang biasanya kekurangan air sehingga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman," ujar Kepala Dinas Pertanian Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Jumat (1/10/2021).
Sementara itu, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Lampung, Riduan memaparkan bahwasanya penurunan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 4,24 persen dari Rp4.469,05 per kilogram menjadi Rp4.279,69 per kilogram atau turun sebanyak Rp189,36.
Sebelum mengalami penurunan harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 4.500,00 per kilogram pada gabah kualitas GKP dengan varietas Ciherang yang terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
"Dimana harga tersebut lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp4.200,00 per kilogram. Sedangkan, untuk harga gabah terendah mencapai Rp3.900,00 per kilogram pada gabah kualitas GKP dengan varietas muncul yang terdapat di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan," jelas Riduan.
Selain itu, di tingkat penggilingan harga gabah tertinggi Rp. 4.600,00 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu. Harga tersebut diatas HPP yaitu Rp. 4.250,00 per kg.
Ia juga menjelaskan, harga produsen gabah dari keseluruhan observasi yang dilakukan selama September 2021, pemantauan harga yang terbanyak berasal dari Kabupaten Lampung Tengah 15 observasi atau 33,33 persen, kemudian disusul Kabupaten Lampung Selatan 14 observasi atau 31,12 persen.
"Kemudian kabupaten Lampung Timur sebanyak 10 observasi atau 22,22 persen, selanjutnya Kabupaten Pringsewu 6 observasi atau13,33 persen. Jadi total selama September, survei harga produsen gabah mencatat 45 observasi. Yang mana observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas GKP," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tidak Kapok, Residivis Pencurian Kembali Ditangkap Polisi Usai Bobol Rumah Tetangganya di Langkapura Bandar Lampung
Sabtu, 07 Juni 2025 -
Polresta Bandar Lampung Ungkap 20 Kasus Narkoba Selama Mei 2025
Sabtu, 07 Juni 2025 -
Idul Adha 1446 H, MAN 1 Bandar Lampung Kurban 2 Sapi dan 2 Kambing
Sabtu, 07 Juni 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Salurkan Hewan Kurban ke Kemenag, Pengurus Masjid, dan Panti Asuhan
Sabtu, 07 Juni 2025
- Penulis : Sri
- Editor :
Berita Lainnya
-
Sabtu, 07 Juni 2025
Tidak Kapok, Residivis Pencurian Kembali Ditangkap Polisi Usai Bobol Rumah Tetangganya di Langkapura Bandar Lampung
-
Sabtu, 07 Juni 2025
Polresta Bandar Lampung Ungkap 20 Kasus Narkoba Selama Mei 2025
-
Sabtu, 07 Juni 2025
Idul Adha 1446 H, MAN 1 Bandar Lampung Kurban 2 Sapi dan 2 Kambing
-
Sabtu, 07 Juni 2025
Universitas Teknokrat Indonesia Salurkan Hewan Kurban ke Kemenag, Pengurus Masjid, dan Panti Asuhan