• Kamis, 30 Januari 2025

Buruh Panen Jagung di Lamtim, Garap Satu Hektare Ladang Diupah Rp100 Ribu

Jumat, 01 Oktober 2021 - 12.36 WIB
316

Pekerja upahan pemetik jagung di Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Terik matahari yang menerpa ladangan jagung, tidak menjadi persoalan bagi Wartini. Dengan Jarum besi yang digenggam, ia bergerak lincah merobek ujung kulit jagung yang sudah menguning, sementara tangan kiri dengan gesit mematahkan jagung dari tangkainya, Jumat (1/10/2021).

"Ya seperti ini cara kami ibu-ibu ndeso mencari uang," kata Wartini.

Dengan mengenakan capil gunung yang terbuat dari bambu untuk melindungi diri dari panas, ia bersama ibu-ibu desa setempat menyelinap di sela-sela tanaman jagung untuk memanen.

"Sebagai buruh panen, kami sifatnya borongan, satu hektare diupah Rp2 juta. Untuk satu hektare kami kerjakan 20 orang, jadi satu orang kebagian Rp100 ribu, dan satu hektare bisa kami kerjakan 7 jam," ungkapnya.

Wanita paruh baya itu juga mengaku, selagi tidak ada mesin pemanen jagung, Wartini dan ibu-ibu lainnya masih memiliki peluang besar untuk mendapat uang guna keperluan sehari hari, sebab di desa tempat tinggalnya, yakni Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur (Lamtim) merupakan wilayah terbesar peladangan jagung.

Sementara, Menteri Pertanian RI (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, semua kepala daearah khususnya bupati, harus memperhatikan pertanian. Sebab, jika pertanian maju, rakyat akan sejahtera.

"Dengan begitu rakyat tidak akan kekurangan setok pangan, rakyat akan memiliki lapangan kerja," katanya saat zoom meeting yang diikuti semua daerah se-Indonesia, Rabu (29/9/2021).

Kata Yasin Limpo juga mengatakan, pertanian adalah mesin perekonomian rakyat.

"Seperti panen raya jagung, banyak tercipta lapangan kerja, yakni pemetik jagung, pengangkut hasil panen, penggilingan jagung, hingga pendistribusian ke perusahaan, dan sampai kepada penjual kosentrat yang berbahan baku jagung, semua itu perlu tenaga masyarakat," ujarnya. (*)

Video KUPAS TV : Bea Cukai Bandar Lampung Musnahkan Barang Ilegal Senilai 32 Miliar

Editor :