• Sabtu, 20 April 2024

Kisah Nenek Painem, Jual Manggleng Demi Bertahan Hidup

Minggu, 26 September 2021 - 16.35 WIB
124

Nenek Painem saat menggoreng singkong rebus yang akan dijadikan Manggleng. Foto : Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Teras belakang rumah dengan kondisi kumuh, karena beberapa barang bekas dan tumpukan kayu bakar berserak, teras dengan lebar 1 meter dan panjang 4 meter itu menjadi dapur kritis Painem, nenek 76 tahun yang tinggal di Desa Way Areng, Kecamatan Matarambaru.

Singkong rebus yang sudah diiris tipis berada pada nampan anyaman bambu ukuran 4 kilo, berada di atas kursi kayu usang, singkong rebus yang sudah diiris tersebut akan dijadikan kuliner makanan ringan bernama "manggleng" dengan cara digoreng.

Manggleng singkong itulah yang dijadikan sumber penghasilan untuk bertahan hidup nenek 76 tahun bersama suaminya yang sudah sakit sakitan. 

"Ya ini setelah saya rebus, saya iris tipis lalu saya goreng, dan saya jual untuk beli beras," kata Painem, sembari membetulkan kayu bakar dimulut tungku.

Tungku usang dan lagu bakar seadanya menjadi mesin manual untuk menggoreng manggleng, Painem tidak menggunakan kompor gas karena akan menghabiskan banyak modal, sementara jika menggunakan kayu bakar nenek sepuh itu bisa mencari di kebun sekitar tempat tinggalnya."Pakai kompor gas rugi, kalau pakai kayu bakar bisa cari sendiri di kebun kebun," kata dia.

Manggleng yang dia buat dijual seharga 20 ribu per kilonya, namun akhir akhir ini Painem hanya membuat jajanan khas Jawa itu jika ada pesanan. Karena Painem sudah tidak mampu berjualan keliling, tadinya tempat sekolah menjadi sasaran dirinya berjualan namun setelah tutup hampir dua tahun karena Covid 19 Painem tidak punya tempat untuk berjualan.

"Kalau tidak ada yang pesan saya tidak buat, mau dijual kemana, mau keliling sudah tua gak mampu lagi naik sepeda, mau di titipkan ke warung, warung sudah banyak menolak karena sudah banyak jajanan pabrikan," kata Painem.

Nenek 76 itu mengaku saat ini hidup di rumah hanya dengan suaminya yang sudah tidak bisa apa apa karena kondisi kesehatan, dan anak anak nya berdomisili di luar kecamatan hingga luar kabupaten. (*)

Video KUPAS TV : BUPATI LAMTIM MARAHI KADIS LANTARAN SURAT IZIN UMKM TAK KELUAR


Editor :