Cuaca Buruk, Pembudidaya Kerang Hijau di Legundi Lamsel Terancam Gulung Tikar
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Puluhan pembudidaya Kerang Hijau di Desa Legundi Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mengalami gagal panen.
Itu disebabkan terjadinya gelombang tinggi yang melanda pantai timur Lampung pada beberapa waktu belakangan.
Selain menyebabkan gagal panen, gelombang tinggi juga menghancurkan tiang pancang, ban motor bekas dan tali yang digunakan untuk membudidaya Kerang Hijau.
Ketua Kelompok Pembudidaya Sinar Semendo 1 desa Legundi, Amran Hadi mengatakan, penghasilan pembudidaya mengalami penurunan hingga kurang lebih 90 persen akibat adanya gelombang tinggi tersebut.
"Jadi tahun ini kalau saya modal Rp30 juta hanya kembali Rp5 juta. Hanya Rp5 juta itu yang akan kami putar kembali," kata Amran ketika ditemui, Sabtu (25/09/2021).
Dia mengungkapkan, kejadian gelombang tinggi pada tahun ini merupakan gelombang tinggi terparah sehingga menyebabkan kerugian yang besar selama beberapa tahun belakangan
"Dari penanaman sampai panen itu 5 bulan. Sekali panen itu 1 ban bisa menghasilkan 15-10 kg. Kalau saat ini, 1 ban itu cuman dapat 1/2 kg, 1 kilo dan paling banyak ada yang 5 kg. Itupun cuman 1 atau 2 ban," ungkapnya.
Dia menambahkan, harga jual Kerang Hijau pun menjadi sedikit lebih tinggi karena kurangnya penghasilan para pembudidaya. "Saat ini agak tinggi, kalau yang beli itu pedagang bisa Rp6.000 sampai Rp7.500 dan kalau untuk pribadi Rp7.500 per kilogramnya," jelasnya.
Apabila masih terus seperti itu, dia melanjutkan, para pembudidaya kerang hijau pun dapat gulung tikar karena tidak lagi memiliki modal untuk membeli alat membudidaya yang telah dihancurkan oleh gelombang laut.
"Kayanya bisa terancam enggak menanam lagi, hanya modal sisa-sisa makan paling. Kami menghidupi anak dan istri. Anam saya aja ada yang SMP dan SMA," ungkapnya.
Dia pun berharap supaya Pemerintah Kabupaten Lamsel dapat peduli dengan nasib pembudidaya kerang hijau dengan memberi bantuan berupa modal supaya tidak gulung tikar.
"Mudah-mudahan pemerintah daerah dari Dinas Perikanan untuk menengok kami atau menunjang tambahan modal kami di budidaya Kerang Hijau ini. Kami sangat mengharapkan pembinaan dari pemerintah," harapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Hari Ketiga, Pencarian Pria Asal Banten Hilang di Perairan Lampung Selatan Hingga ke Tanjung Tua
Jumat, 26 April 2024 -
Jalan Penghubung Desa di Palas Lampung Selatan Rusak Parah, Masyarakat Ancam Ambil Sikap Saat Pilkada
Kamis, 25 April 2024 -
Puluhan Nasabah KUR di Lamsel Ngaku Ditipu Calo Wanita Hingga Miliaran Rupiah
Kamis, 25 April 2024 -
Bertahun-tahun Jalan Penghubung Dua Desa di Sidomulyo Lampung Selatan Rusak Parah
Kamis, 25 April 2024
- Penulis :
- Editor :
Berita Lainnya
-
Jumat, 26 April 2024
Hari Ketiga, Pencarian Pria Asal Banten Hilang di Perairan Lampung Selatan Hingga ke Tanjung Tua
-
Kamis, 25 April 2024
Jalan Penghubung Desa di Palas Lampung Selatan Rusak Parah, Masyarakat Ancam Ambil Sikap Saat Pilkada
-
Kamis, 25 April 2024
Puluhan Nasabah KUR di Lamsel Ngaku Ditipu Calo Wanita Hingga Miliaran Rupiah
-
Kamis, 25 April 2024
Bertahun-tahun Jalan Penghubung Dua Desa di Sidomulyo Lampung Selatan Rusak Parah