Terkendala Kepemilikan Lahan, Nenek Saniah Tidak Bisa dapat Bantuan Bedah Rumah
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Impian pasangan kakek nenek, Satro (81) dan Saniah (77) warga Kecamatan Kalianda Lampung Selatan (Lamsel) untuk bertempat tinggal dirumah yang layak sepertinya masih belum dapat terwujud.
Itu lantaran tempat tinggalnya yang jauh dari kata layak di Desa Hara Banjar Manis itu, berdiri di lahan milik tetangganya atau berstatus menumpang.
Baca juga : Kisah Pilu Nenek Saniah Cari Rongsokan Demi Hidupi Keluarga
Penjabat (Pj) Kepala Desa Hara Banjar Manis Toharudin mengatakan, aturan dalam mengajukan bantuan program bedah rumah adalah rumah tersebut harus berada di lahan milik sendiri. Sehingga pihaknya pun belum dapat memberikan bantuan bedah rumah kepada nenek Saniah.
"Seperti bedah rumah, kendala kami tadi itu bedah rumah persyaratan nya harus memiliki lahan sendiri, sedangkan ibu Saniah tidak memiliki," katanya ketika diwawancarai, Kamis (23/09/2021).
Dia mengatakan, pihaknya berharap supaya terdapat donatur yang dapat membantu dalam mewujudkan keinginan nenek Saniah dan keluarganya tersebut.
"Upaya kami supaya mereka punya lahan dan program bedah rumah bisa kita ajukan. Artinya bagaimana mohon bantuan dari berbagai pihak agar keinginan keluarga Saniah bisa terwujud," tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya bersama Desa Canggu telah memberikan bantuan berupa sembako kepada keluarga Saniah yang diharapkan dapat dipergunakan untuk bertahan hidup.
"Ibu Saniah ini warga Desa Canggu dan kebetulan berdomisili di Desa Hara Banjar Manis. Jadi kami dari 2 desa ini saling berkoordinasi bagaimana supaya bisa sedikit membantu. Kami kemarin sudah memberikan sedikit rejeki berupa sembako," tuturnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Dusun Canggu, Desa Canggu, Agus mengatakan, pihaknya telah 2 kali mengajukan bantuan bedah rumah kepada nenek Saniah, namun hingga saat ini bantuan itu belum dapat diwujudkan karena status kepemilikan tanah.
"Kalau untuk bantuan sudah maksimal, dia masuk di BPNT. Kemudian masalah di bantuan bedah rumah itu sudah 2 kali program kita ajukan tapi program itu terkendala di lahan. Sebenarnya memang prioritas ini, harapan kita siapa tau ada donatur yang bisa membantu," jelasnya.
Sementara, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kalianda Ahmad Syafaruddin mengatakan, dirinya telah melakukan 'Assessment' untuk dapat mengusulkan bantuan apa saja yang dapat diajukan ke Kementerian Sosial.
"Kita ini melalukan assessment, kemudian pengumpulan data apa saja yang dibutuhkan. Saya dari pendamping sosial mencoba untuk mengumpulkan data ini dan menyampaikan ke ibu menteri sosial, tadi pagi juga ditelpon dari kementerian sosial supaya untuk langsung turun," jelasnya.
Terpisah, salah seorang pegawai Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lamsel yang enggan disebutkan namanya mengatakan, aturan dalam penyaluran bantuan bedah rumah adalah rumah berada di lahan milik pribadi.
"Harus lahan pribadi. Kalau memang tanah yang itu dihibahkan, harus jelas surat-menyuratnya. Harus diketahui aparatur desa dan camat juga," jelasnya.
Di lain sisi, Saniah pun sangat berharap supaya keluarganya dapat memiliki tempat tinggal yang menetap sehingga tidak lagi berpindah-pindah dan menumpang di tempat tetangganya.
"Sedang-sedang aja rumahnya mah, jangan numpang terus. Capek nenek nya, nanti ini dipindahkan mau pindah kemana? nenek cuman itu aja, yang penting punya sendiri," harapnya.
Dia menambahkan, keluarganya juga sangat berharap pemerintah dan pihak lainnya dapat memberikan bantuan supaya cucunya Rahmad (11) yang putus sekolah pada kelas 2 SD dapat kembali bersekolah.
Dia menceritakan, masalah ekonomi merupakan faktor yang menyebabkan cucunya putus sekolah.
Terlebih kondisinya yang tidak memiliki telepon genggam, sementara pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi belakangan ini dilakukan dengan metode online.
"Kalau dia (Rahmad) sekolah itu, cuman katanya malu enggak bisa dan tidak punya handphone," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
BKHIT Lampung Gagalkan Penyelundupan 464 Ekor Burung Ilegal di Pelabuhan Bakauheni
Jumat, 24 Januari 2025 -
Empat PJU Polres Lampung Selatan Berganti, Dua Kapolsek Dua Kasat
Jumat, 24 Januari 2025 -
Kadinsos Lamsel: Stok Logistik Dapur Umum di Sragi Tinggal 3 Hari Kedepan
Jumat, 24 Januari 2025 -
Banjir di Sragi Lamsel, Siswa ke Sekolah Naik Perahu Kayu
Jumat, 24 Januari 2025