Dinas Pertanian Pesibar Catat Realisasi Serapan Pupuk Bersubsidi Capai 64 Persen
Pesisir Barat, Kupastuntas.co - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, melalui Dinas Pertanian mencatat realisasi serapan pupuk bersubsidi di kabupaten setempat sudah mencapai 64 persen.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian, Yunida mengatakan hingga akhir Agustus 2021 serapan pupuk bersubsidi telah mencapai 64 persen rata-rata dari keseluruhan pupuk bersubsidi.
Yunida menjelaskan ada 5 jenis pupuk bersubsidi yang di siapkan oleh pemerintah pusat melalui kementerian pertanian untuk di salurkan kepada kelompok tani setempat, yaitu jenis pupuk Urea, SP36, ZA, NPK, dan Organik.
"Untuk jenis Pupuk Urea kita sebanyak 4.134 Ton, kemudian SP36 sebanyak 418 Ton, ZA sebanyak 394 Ton, NPK sebanyak 4.170 Ton, dan juga Organik 20 Ton," jelas Yunida.
Ia menuturkan untuk realisasi serapan pupuk bersubsidi, saat ini jenis pupuk SP36 yang masih mendominasi yaitu sebanyak 64 persen, kemudian di susul jenis pupuk NPK 63 persen, lalu Urea 46,07 persen, ZA 7,65 persen, dan pupuk organik 0,00 persen.
"Untuk jenis pupuk SP36 saat ini memang lebih banyak peminat nya di banding pupuk bersubsidi lain nya, karena memang kualitas nya lebih bagus dari jenis yang lain, tetapi kembali lagi kepada kebutuhan masing-masing kelompok tani ingin menggunakan jenis pupuk apa, karena tentu jenis tanaman yang di kelola pun berbeda-beda," paparnya.
Untuk yang masih rendah realisasi nya Yunida menjelaskan yaitu jenis pupuk ZA dan juga organik, yang hanya terealisasi sebanyak 7,65 persen, bahkan untuk jenis organik saat ini sama sekali belum terealisasi sedikitpun.
"Kita berharap para kelompok tani bisa memanfaatkan pupuk bersubsidi tersebut semaksimal mungkin sesuai kebutuhan mereka karena itu merupakan bantuan langsung dari pemerintah untuk mensejahterakan para petani dalam mengelola tanaman mereka," kata Yunida.
Nantinya para petani bisa langsung datang ke kios-kios terdekat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut, jangan sampai petani mengeluhkan mahal nya harga pupuk ketika yang bersubsidi tersebut telah habis.
"Jangan sampai nanti kita mendapatkan keluhan dari petani bahwa ada kelangkaan pupuk, lalu harga pupuk yang mahal, sedangkan kita sudah memfasilitasi bantuan dari pemerintah bagi petani untuk mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi tersebut," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mendaki Gunung Lewati Laut, Perjuangan Distribusi Logistik Pilkada Pesibar di Wilayah Terpencil
Selasa, 26 November 2024 -
Rekreasi Siswa PAUD Berujung Bencana, Dua Bocah Terseret Ombak Pantai Ilahan Pesibar, Satu Meninggal Dunia
Sabtu, 23 November 2024 -
Ardjuno Gelar Dzikir Shalawat dan Kidung Dakwah di Dua Daerah, Arinal: Jantung Anak Saya Bagian dari Krui, Saya Janji Akan Membangun Pesisir Barat
Kamis, 21 November 2024 -
Didukung Tokoh Sai Batin dan Bali, Arinal Djunaidi Targetkan Pesibar Jadi Pusat Perikanan Dunia
Kamis, 21 November 2024