Kadishut Lampung: Konflik di Suoh Lambar Bukan Lagi dengan Gajah, Tapi Antar Manusia

Suasanya rapat membahas Penanggulangan konflik antara manusia dan satwa liar Gajah di Suoh, Lampung Barat, di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Rabu (22/9/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Terkait dengan konflik saat ini yang ada di kecamatan Suoh, Lampung Barat bukan lagi antara gajah dengan manusia tapi bahkan sudah meningkat atau naik level yakni konflik antar manusia.
Hal itu terungkap dalam rapat membahas penanggulangan konflik antara manusia dan satwa liar gajah di Suoh, Lampung Barat, di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Rabu (22/9/2021).
Dimana yang sering ke area pertanian warga atau bahkan sampai ke perkampungan itu ada dua koloni gajah, yakni yang diberimana dengan Kelompok Gajah Citra dan Kelompok Gajah Bunga yang totalnya ada 17 Gajah.
"Sudah naik level konflik bahkan antar manusia ini karena saling dorong. Didorong (Gajah) ke sini yang sana marah dan didorong ke sana yang sini marah, karena itu tadi semua sama-sama saling terganggu," ujar Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah.
Untuk itu lanjutnya, perlu adanya kerjasama semua pihak untuk mensosialisasikan juga memberikan penyadaran bahwa itulah sebuah risiko berada di perbatasan hutan untuk berdampingan dengan kawanan gajah.
"Kita harus berdampingan karena di dalam hutan makanan gajah kurang sehingga mereka keluar, karena satu ekor gajah kebutuhan makannya sangat besar yaitu 10 persen dari berat badannya dalam sehari," katanya.
Maka ini ada upaya dan perencanaan jangka panjang dari semua pihak dan bantuan dari dinas kehutanan sendiri itu hanya kegiatan patroli yang jumlahnya terbatas.
Namun yang paling penting hal ini juga dikhawatirkan ada level kejenuhan dari masyarakat untuk menangani ini yang akan berakibat keselamatan satwanya, yang nantinya kelestarian satwa nanti akan terganggu.
"Karena ini pernah kita alami juga dulu. Saya secara pribadi tetap menghawatirkan itu, tapi tetap tidak ada solusi tunggal saya kira," ungkapnya.
Sementara Pratin Suka Marga, Suoh, Lampung Barat, Ahim Abdiani menyampaikan, kondisi saat ini dilapangan memang kehadiran Kelompok Bunga ini bukan lagi gajah dengan manusia tapi sudah manusia dengan manusia yang konflik.
"Kendala satgas yang ada di pekon, alat yang rusak dan bagaianya. Karena bantuannya sendiri sebatas didukung dana desa, seperti alat-alat yang sekarang sudah usang. Tapi mereka tim Satgas tetap berinisiatf untuk mengembalikan kawanan gajah ke habitatnya," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Akses Jalan Warga Ditembok, Rumah Terancam Banjir
Berita Lainnya
-
Bulan Terakhir Pemutihan Pajak, Bapenda Lampung: Masyarakat Minta Diperpanjang
Selasa, 01 Juli 2025 -
1.100 Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Diwisuda, Abdul Aziz Raih Summa Cum Laude
Selasa, 01 Juli 2025 -
Realisasi APBD 2024 Capai 83 Persen, Pemkot Bandar Lampung Akui PAD Masih Jadi PR
Selasa, 01 Juli 2025 -
Komisi II DPRD Lampung Desak Pemerintah Pusat Tinjau Ulang Aturan Penyerapan Jagung
Selasa, 01 Juli 2025