Kupastuntas.co, Bandar Lampung - DPRD Kota Bandar Lampung menilai, ditutupnya semua gerai Bakso Sony oleh pemerintah setempat akan menjadi kesempatan bagi para startup atau usaha baru di kota setempat untuk bermunculan.

Anggota Komisi ll DPRD Kota Bandar Lampung, Agus Djumadi mengatakan, ditutupnya gerai bakso Sony karena tidak taat terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Maka hal itu juga menjadi pelajaran bagi para usaha-usaha yang seharusnya memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), seadanya Pemkot tidak tegas kata Dia, maka akan memberikan pelajaran yang tidak baik juga.

Baca juga : Akhirnya, 12 Gerai Bakso Sony Bandar Lampung Ditutup

"Dengan ditutupnya Bakso Sony saya pikir justru ini memunculkan usaha baru. Karena sudah waktunya para usaha startup atau perusahaan rintisan ini muncul," ujar Agus Djumadi, Selasa (21/9/2021).

Sebelum dilakukan penutupan itu jelasnya, pihaknya sempat hearing dengan BPPRD. Di mana dari Pemkot sudah cukup komunikasinya, hanya tinggal menunggu ketersediaannya saja dari pihak Bakso Sony untuk mengkonfirmasi dalam pembayaran dan sebagainya.

"Ya mungkin Pemkot telah memberikan ultimatumnya yang saya kira langkah yang diambil ini sudah tepat. Karena kemarinkan konfirmasi dan relaksasi semuanya sudah," kata Ketua fraksi PKS DPRD kota Bandar Lampung itu.

Sementara, Pengamat Ekonomi Unila, Asrian Hendi Caya menyampaikan, Pemkot harus membina dan memfasilitasi usaha masyarakat, terutamanya mikro dan kecil.

"Jangan hanya usaha harus tertib dan taat aturan dalam menjalankan usahanya. jadi antara pemkot dan usaha harus bekerjasama sehingga saling menguntungkan," ungkapnya.

Diketahui saat ini dengan kejadian itu, Haji Sony pemilik gerai Bakso Sony akan lakukan upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). (*)

Video KUPAS TV : Pemkot Segel 12 Gerai Bakso Sony yang Masih Buka