• Jumat, 19 April 2024

67 Gajah TNWK Hilang Sepuluh Tahun Terakhir, Polisi Belum Pernah Ungkap Penyebabnya

Selasa, 21 September 2021 - 17.24 WIB
318

Anggota Elephant Respon Unit saat melakukan patroli dengan menggunakan gajah jinak. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sebanyak 67 gajah di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) hilang sepuluh tahun terakhir, Populasi gajah mengalami penurunan drastis, salah satu faktor nya yakni perburuan gading.

Koordinator Elephant Respon Unit (ERU), Nazarudin mengatakan, berdasarkan hasil survei populasi gajah yang dilakukan oleh Balai TNWK bersama WCSIP tahun 2010 menggunakan DNA, diperkirakan ada 247 individu.

Sementara survei 2020 melalui GPS Collar tercatat hanya 180 ekor, artinya 67 ekor gajah liar hilang dari pantauan.

"Salah satu penyebab punahnya gajah liar perburuan gading, sehingga maraknya peredaran pipa gading bentuk dari bukti maraknya perburuan gajah," kata Nazarudin, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (21/9/2021).

Sementara, ERU sudah terus melakukan upaya penanganan antisipasi perburuan gajah liar, dengan melakukan patroli menggunakan gajah jinak khusus, bahkan ERU memiliki tiga titik pos jaga yang dilengkapi dengan gajah jinak milik Pusat Latihan Gajah (PLG).

"Kalau patroli kami rajin, tapi belum pernah mendapatkan pelaku pemburu yang membawa bukti gading gajah, dan kami yakin kalaupun ada pemburu gading mereka sudah profesional," lanjutnya.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) TNWK, Abdu mengakui, 2018 pernah ditemukan gajah jantan mati di wilayah Rawa Bunder, Seksi 1, dan 2019 di temukan gajah betina mati di wilayah Seksi 3, namun belum pernah terungkap pelaku pemburu gajah di TNWK.

Abdu juga mengaku, setiap menemukan gajah liar yang mati dengan ciri-ciri tidak wajar, selalu koordinasi dengan Polisi, bahkan waktu 2019 sudah koordinasi dengan anggota Polda Lampung, tapi tidak juga terkuak penyebab kematian gajah dalam hutan TNWK.

"Dari 2010 sampai 2021 ini belum pernah kami menangkap pemburu yang memiliki barang bukti gading, tapi kematian gajah di hutan liar ada," ujar Abdu.

Abdu menambahkan, jika pelaku pemburu dengan barang bukti binatang menjangan sudah sering, bahkan terakhir dua pelaku yang sedang menenteng daging rusa dan anakan rusa yang masih hidup tertangkap, yakni warga Rumbia Lampung Tengah.

"Begitu juga pengedar pipa gading dua orang yang tertangkap baru baru ini warga Rumbia Lampung Tengah," ungkapnya.

Abdu menjelaskan, jerat-jerat dari bahan seling yang diduga untuk menjerat satwa termasuk gajah juga sering ditemukan anggota Polhut saat operasi dalam hutan. (*)


Video KUPAS TV : GADING GAJAH DIJUAL BEBAS SECARA ONLINE, PADAHAL SATWA DILINDUNGI