Tiga Jalan Penghubung di Metro Rusak dan Butuh Perbaikan

Antrean kendaraan saat melintasi Jalan Gatot Subroto di Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur. Foto : Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Sebanyak Tiga jalan utama penghubung antar daerah menuju Kota Metro kondisinya rusak dan butuh perbaikan. Kondisi tersebut diperparah ketika hujan dengan intensitas tinggi melanda.
Dari pantauan Kupastuntas.co, Minggu (19/9/2021) kondisi terparah terdapat di Jalan Budi Utomo. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur dengan Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro tersebut kondisinya rusak parah. Lubang dengan diameter lebar dan dalam menghiasi sepanjang jalan tersebut.
Jalan itu membentang dari perbatasan hingga perempatan traffic light Jalan Sukarno-Hatta sepanjang kurang lebih 4,5 Kilometer dengan waktu tempuh jika menggunakan kendaraan roda dua sekira 10 menit.
Sementara, jalan penghubung antar daerah yang rusak selanjutnya terdapat di ruas Jalan Gatot Subroto. Jalan itu menghubungkan antara Desa Banjarejo, Kecamatan. Batanghari, Kabupaten Lampung Timur dengan Kota Metro via Kelurahan Yosodadi, Kecamatan. Metro Timur.
Panjang ruas jalan tersebut sekira 1,3 Kilometer dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor roda dua yaitu sekira 3 menit. Di jalan tersebut terlihat sejumlah lubang besar menghiasi Jalanan.
Jalan terakhir yaitu di ruas Jalan Pattimura. Dari catatan Kupastuntas.co, jalan penghubung dari Kecamatan. Punggur, Kabupaten Lampung Tengah menuju Kota Metro tersebut belum lama ini dilakukan rehabilitasi dengan perbaikan tambal sulam pada sejumlah titik yang rusak.
Namun kini, jalan sepanjang kurang lebih 3,1 Kilometer dengan waktu tempuh 5 menit menggunakan kendaraan bermotor roda dua itu kondisinya terpantau kembali mengalami kerusakan pada bagian jalan bekas tambalan di beberapa titik.
Dari keterangan warga, kerusakan dijalan Budi Utomo, Metro Selatan telah berlangsung lama. Belum ada perbaikan dalam bentuk apapun selama kurun waktu beberapa tahun terakhir. Pemerintah hanya melakukan perbaikan Jalan Budi Utomo yang melintas di Kelurahan Margorejo.
"Sudah lama banget ini tidak pernah diperbaiki, yang diperbaiki yang arah PGSD sana. Jadi lewat jembatan itu sampai lampu merah saja yang sudah diperbaiki, dari sini sampai arah Kibang sana belum," kata Mugiono, warga Jalan Budi Utomo, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan. Metro Selatan.
Sementara, di Jalan Gatot Subroto warga mengharapkan DPRD Kota setempat segera mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk melakukan perbaikan minimal tambal sulam.
"Sebelum ada korban karena kerusakan jalan disini, kami berharap pak Walikota dan pak Wakil Walikota melihat langsung kondisi jalan ini. Mudah-mudahan dapat menjadi prioritas pembangunan juga, kami juga berharap DPRD mendorong Pemkot untuk melakukan perbaikan jalan ini, ya minimal tambal sulam lah," ucap Agus Haryadi, warga setempat.
Hal mengejutkan justru dilontarkan warga Jalan Patimura. Pria yang enggan disebutkan identitas nya tersebut mengungkapkan bahwa jalan Patimura kembali mengalami kerusakan setelah tiga kali diperbaiki dalam kurun waktu setahun.
"Pembangunan di jalan ini baru selesai kira-kira dua bulan setengah, dan tidak lama, baru setengah bulan setelah perbaikan jalan ini rusak lagi. Di beberapa titik itu sudah mulai bolong-bolong. Dari tahun 2020 sampai sekarang, ini sudah tiga kali diperbaiki dan sudah rusak lagi. Kami warga sini sering sekali menegur para pekerja nya untuk mengerjakan dengan baik, karena percuma kalau jalanan sudah ditutup saat perbaikan dan pedagang di sepanjang jalan ini terdampak, tapi hasilnya tidak maksimal. Baru jadi sudah rusak lagi," bebernya.
Ia menyampaikan, rusaknya jalan pada titik yang sama secara terus menerus di Jalan Pattimura tersebut diduga akibat kontruksi median jalan yang tidak digali, sehingga ketika hujan datang, air tak dapat meresap dengan baik dan merusak jalanan.
"Jalan disini ini sejak dibangun median jalan itu mulai rusak terus. Mulai ada median jalan ini sejak tahun 2020 awal, jadi dulunya tidak pernah rusak sebelum ada median jalan ini. Nah, masalahnya pembangunan median jalan ini kan tidak melalui proses pengerukan. Jadi diatas median jalan itu ada tanah, dan dibawah nya ada aspal. Sehingga air yang terserap di median jalan itu lari kemana-mana dan merusak jalanan terus. Kami menduga karena faktor itu, saat pembangunan median jalan tidak disertai pengerukan," ungkapnya.
Kini warga berharap, sebelum melakukan pembangunan Pemerintah lebih dahulu memperbaiki sistem dan kualitas bangunan khususnya jalan untuk jangka panjang.
"Kami harap pemerintah bekerja itu untuk jangka panjang dan kualitasnya diperbaiki. Jadi pembangunan jalan tidak sebentar-sebentar rusak. Ini sudah tiga kali diperbaiki dan rusak terus begini.
Disini sering terjadi Kecelakaan parah, khususnya kendaraan bermotor. Mayoritas Kecelakaan tunggal, dekat tikungan dan ada putar balik selain itu kerikil yang naik ke aspal," pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Metro, Subhan meminta Pemkot Metro untuk fokus pada peningkatan kualitas infrastruktur khususnya jalan.
"Ya kami komisi 3 mengimbau khususnya pemerintah Kota Metro untuk fokus kepada infrastruktur jalan dan penanggulangan banjir. Kita di DPRD juga telah menitipkan jalan provinsi yang rusak kepada anggota legislatif provinsi ibu Wakil Ketua II DPRD Lampung, ibu Ririn Kuswantari ketika reses di Metro tempo hari. Kami juga langsung cek ke lokasi, semoga kedepan bisa terealisasi," tandasnya saat dikonfirmasi Kupastuntas.co melalui pesan Whatsapp. (*)
Berita Lainnya
-
BK Hentikan Proses Penanganan Laporan Dugaan Perselingkuhan Oknum DPRD Metro
Kamis, 08 Mei 2025 -
29 Jalan dan Trotoar Rusak di Metro Timur Diperbaiki Tahun Ini, Telan Anggaran 7,4 Miliar
Rabu, 07 Mei 2025 -
Hanya Lima Gapoktan di Metro Terima Bantuan POC, DKP3 Akui Belum Tahu Detailnya
Selasa, 06 Mei 2025 -
YBM BRILiaN BO Metro Salurkan Bantuan Beras dan Al Quran untuk Santri Pondok Pesantren se-Metro
Selasa, 06 Mei 2025