Penurunan BOR, IDI Bandar Lampung : Positivity Rate Relatif Sedikit
Ketua IDI Lampung, Aditya M Biomed. Foto : Doc/Kupastuntas.co
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Bandar Lampung menurun ternyata selaras dengan angka positivity ratenya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung, Aditya M Biomed menyampaikan bahwa sampel yang diterima oleh IDI memang semakin berkurang.
“Biasanya minimal sampel masuk itu 250 perhari, sekarang 50-70 itu saja sudah paling banyak. Mudah-mudahan angka penurunan BOR itu real nya memang begitu ya,” kata Aditya, Minggu (19/9/2021).
Karena penurunan BOR juga bisa diakibatkan karena banyaknya masyarakat yang isolasi mandiri di rumah sehingga ketersediaan tempat tidur di rumah sakit meningkat.
“Kalau saya tidak tahu persis yang disitu ya, tapi yang jelas dari 50-70 sampel yang ada saja, positivity rate nya tidak sampai 10 persen. Jadi memang (kasus positif) semakin sedikit,” ungkapnya.
Ia juga menilai penurunan BOR ini juga menjadi angin segar untuk pasien penyakit lain yang operasinya sempat ditunda karena Covid-19.
“Karena kemarin kan kita batasi sekali ya, jadi ada penundaan untuk operasi yang tidak darurat. Mudah-mudahan yang kemarin terhambat segala macam termasuk operasi-operasi yang ada itu bisa cepat ditata ulang jadwalnya,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa angka penurunan juga terjadi pada permintaan darah.
“Kemarin saya juga melayani tranfusi darah dan permintaan darah itu sedikit sekali,” imbuhnya.
Kemudian Ia menambahkan bahwa dengan adanya penurunan BOR ini, semua pihak jangan sampai lalai dan harus tetap memenuhi protokol kesehatan.
“Penurunan BOR ini tentu sangat bagus. Kita harus optimis soal itu, tapi juga jangan sampai lalai dan lengah, yang menjadi konsentrasi saya itu bagaimana caranya Varian MU itu jangan sampai masuk lah kesini, karena kita sudah pernah kecolongan di Delta kan,” ungkapnya.
Diketahui tertanggal hari ini, BOR di Bandar Lampung berada pada angka 9,84 persen yang pada 1 September lalu berada di angka 24,88 persen. (*)
Video KUPAS TV : SINDIKAT PEMBUATAN SURAT RAPID ANTIGEN PALSU DIRINGKUS POLISI
Berita Lainnya
-
RSUD Ryacudu dan RSUD Batin Mangunang Hutang Obat ke Perusahaan Farmasi Rp 4,5 Miliar
Senin, 24 November 2025 -
Ijtima Ulama Dunia 2025 di Lampung, UMKM Kebanjiran Rezeki
Minggu, 23 November 2025 -
Peserta Ijtima Ulama Dunia 2025 di Kota Baru Lamsel Terus Berdatangan, Persiapan Dikebut
Minggu, 23 November 2025 -
Tol Bakter Gratiskan Akses Bus Panitia Ijtima Ulama Dunia 2025
Minggu, 23 November 2025









